Betrokan ini, kata Arif berawal saat kelompok mahasiswa yang diduga mahasiswa Fakultas Seni tiba-tiba masuk ke dalam gerbang Fakultas Bahasa dengan membawa senjata tajam jenis ketapel, bom molotov, parang serta batu dan langsung melakukan penyerangan.
Karena penyerangan itu, kelompok mahasiswa FBS lalu membalas menyerang kelompok mahasiswa FSD yang diketahui lokasi nya saling berdekatan.
Kelompok mahasiswa FBS ini mendesak keluar lawannya ke area fakultas, sontak saling serang terjadi dengan menggunakan batu hingga senjata tajam di depan Mesjid Ulil Al Bab persis di depan gerbang FBS.
Pihak keamanan Kampus lalu melaporkan bentrokan ini ke pihak kepolisian. Polisi yang datang ke lokasi berusaha membubarkan aksi tawuran dengan menembakkan tembakan gas air mata.
Selain itu, polisi memberikan tembakan peringatan ke udara agar kedua kubu mahasiswa mundur dan kembali ke fakultasnya masing-masing.
"Belum ada yang diamankan, kita fokus ke Korban dulu. Pemicunya juga masih kita dalami," tutur Arif.
Polisi mengamankan sejumlah senjata tajam diantaranya 25 anak panah, 4 buah ketapel, sebilah parang lengkap dengan sarungnya, sebatang besi, satu buah peluru sumpit, hingga biji kelereng.
"Adapun kerugian material dua mobil rusak, motor delapan motor. Kemudian Kaca-kaca gedung fakultas. Kita masih siaga di lokasi juga untuk menghindari bentrok susulan," pungkasnya.
(Awaludin)