“Mungkin nantinya dari unsur regulator dalam hal ini pemerintah yang menjadikan perubahan pola, saya berharap masalah pengawasan yang ketat menjadi konsen pemerintah, untuk itu kami sebagai bagian dari Agent of Development turut mendukung upaya penyempurnaan dari Bea Cukai”.
Farid berharap semoga dengan efisiensi Dwelling Time melalui pemindahan lokasi penimbunan barang ini dapat memberikan dampak positif terhadap ekspor-impor barang kargo, khususnya di kota Balikpapan dan mampu membantu perkembangan ekonomi disekitarnya.
Lebih lanjut Farid menjelaskan “Angkasa Pura I Balikpapan saat ini tengah melakukan proses perizinan mengenai TPS Online yakni sistem pertukaran data elektronik antara kantor Pabean dengan TPS data yang berhubungan dengan pemasukkan dan pengeluaran barang ke dan dari TPS serta administrasi lainnya”.
Pada kesempatan yang sama Kepala Bea Cukai Balikpapan, Fitrah Krisdianto mengungkapkan “Proses clearence yang awalnya berada di Bandara SAMS Sepinggan kini berada di TNT. Rantai keamanan harus diperkuat dengan melakukan pengawasan secara intensif, Proses ini secara aturan tidak dilanggar dan TNT kami anggap mampu untuk mengimplementasikan”.
“Efisiensi trade facilitation tidak hanya untuk impor namun juga ekspor. Angkasa Pura Logistik harus meningkatkan servicenya, mohon untuk di support bahwa proses ini tidak hanya di Custom namun juga pihak-pihak yang terlibat”.