Jalur KA tersebut terdiri dari jalur eksisting dari Stasiun Solo Balapan ke Stasiun Kadipiro sepanjang sekitar 3,5 km, kemudian jalur baru dari Stasiun Kadipiro ke Stasiun KA Bandara Adisoemarmo Solo sepanjang sekitar 9,65 km. Selain itu termasuk dalam paket ini adalah pembangunan stasiun Kadipiro dan pembangunan persinyalan elektrik. Stasiun KA Bandara dibangun oleh PT. Angkasa Pura I dan Stasiun Solo Balapan dilakukan oleh PT. Kereta Api Indonesia.
Untuk tahap awal ada 2 trainset dengan kapasitas 390 penumpang duduk dan berdiri dan 30 perjalanan per hari. Waktu tempuh kurang lebih 19 menit dari Stasiun Solo Balapan - Stasiun KA Bandara dan Stasiun KA Bandara - Stasiun Solo Balapan lebih kurang 27 menit.
Dengan soft launching ini, di Indonesia telah terdapat 5 wilayah yang telah memiliki akses perkeretaapian menuju Bandaranya yaitu KA Bandara Kualanamu di Sumatera Utara, KA Bandara Minangkabau di Sumatera Barat, LRT Sumatera Selatan, KA Bandara Soekarno Hatta dan KA Bandara Internasional Adi Soemarmo di Jawa Tengah.
Selain itu ada kelebihan dari KA Bandara ini yaitu adanya integrasi antar moda, karena stasiun Solo Balapan telah terhubung dengan terminal Tirtonadi melalui jembatan (sky bridge) sehingga masyarakat sekitar Solo bisa naik bus lalu berganti moda kereta api dengan mudah.
Turut hadir pada pengoperasian perdana KA Akses Bandara Adi Soemarmo ini yaitu Bupati Boyolali Seno Samodro, Dirjen Perkeretaapian Zulfikri, Direktur Utama PT KAI Eddy Sukmoro, Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi. (cm)
(Fahmi Firdaus )