4. Kadipaten Mangkunagaran
Kadipaten Mangkunegaran adalah sebuah kesultanan yang pernah berkuasa di wilayah Surakarta sejak 1757-1946.
Awal berdirinya keraton ini yaitu pada tanggal 17 Maret 1757. Yaitu saat penandatanganan Perjanjian Salatiga antara Sunan Pakubuwana III dengan Raden Mas Said (bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara I) di Salatiga disaksikan oleh perwakilan Sultan Hamengkubuwana I dan VOC.
Perjanjian Salatiga menandai berdirinya Mangkunegaran. Berdasarkan perjanjian tersebut, Mangkunegara I memerintah di wilayah Kedaung, Matesih, Honggobayan, Sembuyan, Gunung Kidul, Pajang sebelah utara dan Kedu.
5. Kadipaten Sumenep
Kadipaten Sumenep dibangun pada tahun 1781 dan pernah menjadi tempat kediaman resmi para Adipati atau Raja-Raja serta sebagai tempat dalam menjalankan roda pemerintahan.
Adapun kerajaan Sumenep sendiri tergolong sebagai kerajaan kecil (setingkat Kadipaten) kala itu. Hal ini karena wilayah Sumenep masih dikuasai oleh VOC.
Dimana istilah penyebutan keraton jika dikaitkan dengan sistem pemerintahan Jawa saat itu, merasa kurang tepat karena karaton Sumenep mempunyai tingkatan yang lebih kecil dibandingkan dengan bangunan keraton yang ada di Yogyakarta atau pun Surakarta.
6. Kesultanan Banten
Kesultanan Banten adalah salah satu kerajaan Islam yang terletak di wilayah Banten, Jawa Barat. Kesultanan ini didirikan sekira tahun 1522-1526 pada masa pemerintahan Maulana Hasanuddin yang dikenal sebagai pendirinya.
Sebelum akhirnya pada tahun 1525, Sultan Trenggono mengutus Nurullah atau Syarif Hidayatullah, untuk menaklukan kawasan Banten ini. Tidak hanya untuk memperluas wilayah Demak tetapi Syarif Hidayatullah juga mempunyai misi untuk penyebaran agama Islam.
Setelah Islam berkembang, wilayah banten pada awalnya hanya sebuah kadipaten bagian wilayah bagian Demak. Hingga pada akhirnya menjadi suatu kesultanan setelah Kerajaan Demak runtuh akibat kekalahan dari Kerajaan Pajang.