Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Asrama Haji Batam Batal Jadi Lokasi Karantina WNI yang Dievakuasi dari Wuhan China

Aini Lestari , Jurnalis-Sabtu, 01 Februari 2020 |11:58 WIB
Asrama Haji Batam Batal Jadi Lokasi Karantina WNI yang Dievakuasi dari Wuhan China
Antisipasi Virus Korona, Petugas Bandara Soekarno-Hatta Menggunakan Masker (foto: Okezone/Heru Haryono)
A
A
A

BATAM - Informasi terkait penggunaan Asrama Haji Batam, Kepualaun Riau (Kepri) sebagai lokasi karantina WNI dari Wuhan, China yang dipulangkan ke Indonesia melalui Batam dibantah oleh BP Batam. Artinya, Asrama Haji Batam batal jadi lokasi karantina WNI yang akan dievakuasi hari ini.

Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam, Dendi Gustinandar mengaku bahwa hingga saat ini belum ada instruksi terkait hal itu.

Baca Juga: Dilepas Menlu, Batik Air Terbang ke Wuhan China Jemput WNI 

“Informasi itu tidak benar. Ini perlu diluruskan karena sejumlah pemberitaan menyebutkan WNI yang diveakuasi lewat Batam bakal dikarantina di Asrama Haji Batam Center,” kata Dendi.

Mahasiswa Indonesia di Wuhan, China (foto: Kemlu) 

Dendi menjelaskan, hal tersebut belum ada dasarnya dan hingga saat ini belum ada pembahasan lebih lanjut. “Sampai saat ini tidak ada pembahasan mengenal hal tersebut dari pihak-pihak terkait termasuk rencana karantina di Asrama Haji Batam,” kata Dendi lagi.

Hal yang sama disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi. Menurut dia, sejumlah pihak memang menggelar rapat bersama dengan KKP Batam membahas rencana pemulangan WNI dari Wuhan melalui Batam.

“Agenda yang dibicarakan adalah simulasi atau rencana yang akan dilakukan. Ada plan A, B dan C. Dan mengenai kedatangan tersebut belum ada kepastian, apakah memang ke Batam atau daerah lain,” katanya.

Baca Juga: Kasus Infeksi Virus Korona Bertambah Jadi 11.791, Korban Meninggal Mencapai 259 Orang


(Fiddy Anggriawan )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement