Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

WHO Peringatkan Dunia Kekurangan Alat Medis untuk Perangi Virus Korona

Rachmat Fahzry , Jurnalis-Jum'at, 07 Februari 2020 |20:10 WIB
WHO Peringatkan Dunia Kekurangan Alat Medis untuk Perangi Virus Korona
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Foto/WHO)
A
A
A

GENEVA - Dunia menghadapi kekurangan alat medis, seperti baju hazmat, masker, sarung tangan dan peralatan pelindung lainnya untuk memerangi penyebaran epidemi virus korona.

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus saat rapat dengan Badan Eksekutif WHO, Jumat (7/2/2020) di Jenewa, Swiss.

Baca juga: WNI Terinfeksi Virus Korona di Singapura dalam Kondisi Stabil

Baca juga: 12 TKI Asal Gianyar Bali Masih Bertahan di China

Badan Kesehatan AS telah mengirimkan alat uji, masker, sarung tangan, respirator, dan baju hazmat ke setiap wilayah.

“Namun dunia menghadapi kekurangan kronis peralatan pelindung personel,” katanya melansir laman WHO.

Foto/People Daily

Saat ini ada 31.211 kasus virus korona yang dikonfirmasi di China dan 637 kematian, serta 270 kasus di 24 negara lain dengan 1 kematian, kata Tedros.

“Selama dua hari terakhir ada lebih sedikit infeksi yang dilaporkan di China, yang merupakan kabar baik, tetapi kami memperingatkan agar tidak terlalu banyak membaca tentang itu. Jumlahnya bisa naik lagi,” tuturnya.

Nama virus

Selama rapat singkat untuk negara-negara anggota, ada diskusi tentang penamaan virus, yang muncul di pasar makanan laut di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019.

WHO telah menetapkan nama sementara penyakit pernapasan akut 2019-nCOV (novel coronavirus).

“Kami pikir sangat penting bahwa kami memberikan nama sementara sehingga tidak ada lokasi yang dikaitkan dengan nama tersebut. Saya yakin Anda telah melihat banyak laporan media yang masih menyebut ini, menggunakan nama Wuhan atau menggunakan China," kata ahli epidemiologi WHO Maria van Kerkhove.

"Kami ingin memastikan bahwa tidak ada stigma yang terkait dengan virus ini, jadi kami mengeluarkan nama sementara ini," lanjut dia.

(Rachmat Fahzry)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement