Dia mengatakan, agar tidak trauma berat dan mendalam, saat ini tersangka SO mendapat tim pendamping trauma healing dari Rutan Sidikalang. Diharapkan bantuan tersebut dapat memulihkan psikologisnya.
"Kalau dari rutan ada tim pendamping supaya dia enggak terus trauma. Ada trauma healing, rutan yang menyediakannya," jelasnya.
Ia menerangkan, dalam keseharian di sekolah, tersangka SO dikenal sebagai siswa baik dan tidak memiliki catatan buruk. Perkelahian yang terjadi antara korban dan tersangka ada unsur ketidaksengajaan hingga menghilangkan nyawa.
"Itu perbuatan tidak disengajanya. Katanya pelaku dan korban memang kerap saling ejek. Sekarang sudah nyesal. Anak ini baik sebetulnya," ucapnya.
Atas kasus duel maut tersebut, penyidik Polres Dairi telah memeriksa tiga saksi. Mereka yakni guru dan dua siswa lain. Selama penyidikan, tersangka SO juga mendapat pendampingan orangtua dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
(Hantoro)