KOTA MALANG - Imbas kelangkaan hand sanitizer atau antiseptik pencuci tangan, akibat merebaknya virus korona dimanfaatkan sejumlah siswa SMK Prajnaparamita Malang. Mereka membuat hand sanitizer sendiri berbahan baku lidah buaya.
Antiseptik pencuci tangan karya anak SMK Prajnaparamita ini dibuat dari bahan - bahan aloevera atau lidah buaya dicampur dengan alkohol dengan kandungan 96 persen.
Baca Juga: WNA India Suspect Virus Korona Dirawat di RSUD Mojokerto, Begini Hasil Medisnya
"Sebenarnya ini merupakan produk - produk karya siswa yang dibuat setiap semesternya, hand sanitizer ini salah satu produknya. Jadi dulu hanya dibuat sendiri bukan diproduksi massal," ungkap Ketua Jurusan Farmasi Klinis Deniar Wulandari, saat ditemui Okezone, Kamis (5/3/2020).
Menurutnya, informasi langkanya hand sanitizer dari siswa - siswa yang tengah kerja part time membuat para siswa didukung pihak sekolah akhirnya memproduksi massal antiseptik pencuci tangan.
"Selasa kita bikin 20 botol, tapi setengah hari sudah habis. Akhirnya kita buat 500 botol, itu diiklankan kemarin sekarang sudah laku semua. Kamis ini kita produksi 500 botol juga sudah laku semua, bahkan yang pesan di atas jam 11.00 WIB kita layani Senin besok," terangnya.
Deniar menjelaskan dalam proses pembuatannya tak terlalu sulit, bahan - bahan utama yaknk alkohol 96 persen dan aquades dicampur dengan aloevera dan glycerin.
"Bahan utama dari alkohol dan aquades. Sebenarnya alkohol 70 persen sudah teruji klinis membunuh kuman dan bakteri. Tapi karena korona sudah merebak kita pakai yang 96 persen supaya lebih aman mengantisipasi perkembangbiakkan kuman, virus, dan bakteri," urainya.
"Saat uji coba kami di tangan itu kasar, jadi kami tambahkan aloevera gel dan glycerin supaya lebih lembut," sambung Deniar.
Dia menjelaskan, proses pembuatan hand sanitizer tersebut tak memerlukan waktu lama. Menurutnya untuk membuat 500 botol ukuran 60 ml, hanya memerlukan waktu tiga jam.
"Total ada 32 siswa tapi kita bikin piket karena kasihan siswa kalau ketinggalan pelajaran kita batasi, satu kali produksi melibatkan 10-12 anak jurusan farmasi klinis dalam waktu tiga jam. Pokoknya mulai jam 11.00 WIB sampai jam 14.00 WIB selesai," tutur Deniar.
Baca Juga: Satu Lagi Jamaah Umrah Dirujuk ke RSMH Palembang, Diduga Tertular Korona
Dia berharap, hand sanitizer karya siswa-siswi SMK ini dapat dimanfaatkan masyarakat di tengah kelangkaan akibat merebaknya virus korona.
"Kami ingin dari sanitizer ini mampu membantu masyarakat tak perlu takut dengan virus korona dan bisa membunuh kuman melalui cuci tangan dengan antiseptik ini," tukasnya.
(Fiddy Anggriawan )