SURABAYA – Sebanyak 64 kasus positif demam berdarah dengue (DBD) yang menyerang pasien di wilayah Kabupaten Sampang, Jawa Timur sejak Januari sampai Februari 2020.
Sekretaris Dinkes Sampang, Asrul Sani, menyampaikan puncak penularan kasus DBD dikarenakan sikap kesadaran masyarakat dalam upaya menjaga lingkungan bersih masih rendah untuk mencegah penyakit tersebut.
Untuk pencegahan secara dini, petugas melakukan sterilisasi tempat yang menjadi sarang serangga jenis nyamuk supaya tidak berkembang biak. Salah satu yang sangat dianjurkan yakni menutup, menguras, dan mengubur (3M-Plus) untuk menghindari gigitan nyamuk terhadap anak.
"Jika lingkungan tidak asri atau tidak bersih, tentu nyamuk cepat berkembang biak. Kondisi ini menjadi faktor utama pada kasus penularan penyakit DBD setelah menggigit tubuh pasien," ujar Asrul, Rabu (12/3/2020).
Kasus pasien positif DBD di Sampang mayoritas menyerang anak usia lima sampai 14 tahun, terutama pada pelajar aktif sekolah dasar (SD). Sementara bagi orang dewasa sangat jarang karena daya kekebalan tubuh sangat kuat.