Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Satu Pasien Dalam Pengawasan Meninggal, Wali Kota Solo Tracing Korban

Bramantyo , Jurnalis-Jum'at, 13 Maret 2020 |16:59 WIB
Satu Pasien Dalam Pengawasan Meninggal, Wali Kota Solo <i>Tracing</i> Korban
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo. (Foto : Okezone.com/Bramantyo)
A
A
A

SOLO – Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo meminta warganya tak panik menyusul meninggalnya satu pasien dalam pengawasan (PDP) terkait virus korona di RSUD dr Moewardi Solo.

Menurut Rudy, setelah mendapatkan kabar pasien yang diduga terkena virus korona meninggal, pihaknya segera melacak. Dinas Kesehatan Kota Surakarta, lurah, dan camat daerah pasien itu tinggal langsung menggali informasi seputar pasien tersebut.

Ia meminta jajarannya melacak aktivitas pasien yang diduga terkena virus korona setelah pulang dari Bogor, termasuk bertemu dengan siapa saja sepulang dari Bogor.

"Hasil tracing yang dilakukan hingga pukul 03.00 dini hari itu, menjadi petunjuk Pemkot Surakarta untuk melakukan langkah-langkah preventif," ujar FX Hadi Rudyatmo di Balai Kota Surakarta, Jumat (13/3/2020).

Menurut Rudy, hasil tracing pasien yang diduga terkena virus korona ini tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo. (Foto : Okezone.com/Bramantyo)

Saat ini, ungkap Rudy, pihak keluarga telah membawa jenazah untuk dimakamkan di Magetan, Jawa Timur.

Meski hasil laboratorium belum diketahui, pihaknya tetap akan lakukan langkah preventif. Termasuk mengajukan anggaran untuk mengantisipasi virus korona. Anggaran tak terduga itu sebagai antisipasi untuk membiayai pasien positif korona.

"Ini masuk kategori darurat bencana. Saya imbau masyarakat tak perlu takut juga panik," tuturnya.

Ia pun meminta agar masyarakat melakukan tiga hal untuk mencegah virus korona, yaitu menutup mulut dan hidup saat bersin atau batuk, cuci tangan yang sering, dan pola hidup bersih dan sehat.

Sementara itu, Rudi meminta pemerintah pusat segera menyusun acuan penanganan wabah korona di daerah. Ini perlu dilakukan agar kepala daerah bisa segera mengambil langkah preventif penyebaran Covid-19.

Infografis Cara Cegah Korona

"Jika kami diberi kewenangan untuk pengecekan laboratorium sendiri, tidak akan menimbulkan keresahan karena hasilnya tidak terlalu lama. Alatnya seperti apa tinggal disiapkan biar segera saja penanganannya. Lah ini sampel harus dikirim ke Jakarta, hasilnya lama,” tuturnya.

Sementara itu, pihak RSUD Dr Moewardi mengaku tidak memiliki kewenangan untuk memberikan pernyataan. Semua informasi mulai diberlakukan satu pintu melalui Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.


Baca Juga : Satu Pasien Suspect Korona di RSUD Moewardi Solo Meninggal Dunia

"Maaf, kami tidak bisa memberikan keterangan apapun. Semua informasi dilakukan melalui satu pintu melalui Dinas Kesehatan Provinsi. Untuk konfirmasi langsung ke sana," tutur Kepala Subbag Hukum dan Humas RSUD Dr Moewardi, Eko Haryati.

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement