Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pakar WHO: Lockdown Tak Cukup untuk Kalahkan Virus Corona

Rahman Asmardika , Jurnalis-Senin, 23 Maret 2020 |15:41 WIB
Pakar WHO: <i>Lockdown</i> Tak Cukup untuk Kalahkan Virus Corona
Foto: Okezone.
A
A
A

LONDON – Negara tidak bisa memberlakukan penguncian (lockdown) untuk mengalahkan virus corona (COVID-19), demikian disampaikan pakar situasi darurat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Minggu (22/3/2020).

Dia menambahkan bahwa langkah-langkah kesehatan masyarakat diperlukan untuk menghindari kebangkitan virus di kemudian hari.

"Apa yang benar-benar perlu kita fokuskan adalah menemukan mereka yang sakit, mereka yang memiliki virus, dan mengisolasi mereka, menemukan kontak mereka dan mengisolasi mereka," kata Dr. Mike Ryan dalam sebuah wawancara di acara Andrew Marr Show yang ditayangkan BBC.

"Bahaya saat ini dengan lockdown... Jika kita tidak menerapkan langkah-langkah kesehatan masyarakat yang kuat sekarang, ketika pembatasan gerakan dan penguncian itu dicabut, bahayanya penyakit ini akan muncul kembali."

Sebagian besar Eropa dan Amerika Serikat (AS) mengikuti China dan negara-negara Asia lainnya dengan memperkenalkan pembatasan ketat untuk memerangi virus corona. Langkah-langkah itu dilakukan dengan meliburkan usaha, menyuruh para pekerja bekerja dari rumah, dan menutup sekolah, bar, pub dan restoran.

Dr. Ryan mengatakan bahwa China, Singapura dan Korea Selatan, yang menggabungkan pembatasan dengan langkah-langkah keras untuk menguji setiap kemungkinan tersangka, memberikan model untuk Eropa, yang menurut WHO telah menggantikan Asia sebagai pusat pandemi.

"Begitu kita menekan transmisi, kita harus mengejar virus. Kita harus berjuang melawan virus," katanya sebagaimana dilansir Reuters, Senin (23/3/2020).

Saat ini Italia telah menjadi negara yang terkena dampak terparah dari virus corona, terkait dengan jumlah kematian.

Dr. Ryan juga mengatakan bahwa beberapa vaksin sedang dikembangkan, tetapi baru satu yang telah memulai uji coba di AS.

"Kami harus memastikan bahwa (vaksin) itu benar-benar aman... kami berbicara setidaknya satu tahun," katanya.

"Vaksin akan datang, tetapi kita harus melakukan apa yang perlu kita lakukan sekarang."

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement