Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Yordania Perpanjang Jam Malam, Warga Dapat Kiriman Makanan dari Pemerintah

Rachmat Fahzry , Jurnalis-Selasa, 24 Maret 2020 |13:55 WIB
Yordania Perpanjang Jam Malam, Warga Dapat Kiriman Makanan dari Pemerintah
Sejumlah warga Yordania membeli kebutuan saat pandemi Covid-19. (Foto/Arab News)
A
A
A

AMMAN - Yordania akan memperpanjang kebijakan jam malam hingga batas yang belum ditentukan dan mulai mengirimkan makanan ke rumah-rumah warganya untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.

Menteri Komunikasi Yordania, Amjad Adailah mengatakan pemerintah akan mengirim roti, air, tabung gas dan obat-obatan kepada masyarakat.

Baca juga: Dampak Corona, Kemensos Tingkatkan Bantuan Sembako Jadi Rp200 Ribu per Keluarga

Baca juga: Presiden Jokowi Perintahkan Menkes Tetapkan Standar Prosedur Jaminan Kesehatan Pasien Covid-19

Langkah pembagian makanan itu dilakukan karena pihak berwenang khawatir jam malam berkepanjangan bisa membuat orang membeli dan menimbun persediaan makanan.

"Kita harus mempersiapkan diri untuk periode yang sulit," kata Adailah mengutip Reuters, Selasa (24/3/2020).

Foto/Okezone

Kasus-kasus Covid-19 di negara berpenduduk 10 juta itu terus meningkat dalam seminggu menjadi 127 orang dari enam. Tidak ada kematian.

Yordania mengumumkan jam malam nasional pada Sabtu pekan lalu di bawah undang-undang darurat. Atas kebijakan itu, otoritas bisa membatasi hak-hak sipil dan politik.

Raja Abdullah juga meminta warganya untuk keluar rumah dan menghormati jam malam demi membantu pemerintah memerangi virus yang telah menginfeksi lebih dari 367.000 orang di seluruh dunia.

Negara itu telah mengerahkan ribuan tentara di pos-pos pemeriksaan di kota-kota utama untuk memastikan jam malam ditegakkan.

"Ada orang yang tidak tahu ada yang sedang bersembunyi dan bersikeras melanggar hukum," kata juru bicara militer Brigadir Jenderal Mukhles al Mufleh, menambahkan lebih dari 800 orang telah ditangkap.

Menteri Dalam Negeri Yordania, Salameh Hamad mengatakan kepada saluran berita Al Mamlaka bahwa pasukan keamanan telah menyiapkan empat penjara untuk menempatkan pelanggar selama dua minggu sebelum diadidili.

"Kami tidak akan bersikap lunak dengan siapa pun yang melanggar hukum," katanya.

(Rachmat Fahzry)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement