LUBUKLINGGAU - Pihak Stasiun Kereta Api Lubuklinggau relasi Lubuklinggau-Kertapati untuk di Drivre III Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel), mengambil kebijakan terhadap calon penumpang yang terindentifikasi suhu badan mencapai 38 derajat celsius atau lebih.
Konsekuensinya, penumpang tersebut tidak diperkenankan menaiki kereta api dan keberangkatannya terpaksa dibatalkan demi mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).
Saat ini, di setiap pintu masuk stasiun ditempatkan petugas untuk melakukan pengecekan suhu badan bagi calon penumpang dan menyediakan hand sanitizer bagi mereka sebelum masuk ke gerbong kereta api.
Jika dicek dan ternyata suhu badan calon penumpang mencapai 38 derajat celcius atau lebih, maka calon penumpang dilarang melakukan perjalanan.
"Pemeriksaan suhu tubuh pada setiap penumpang dan apabila ada kedapatan penumpang dengan suhu tubuh di atas 38 derajat celsius, maka penumpang tidak diperbolehkan berangkat," kata Kepala Stasiun Kota Lubuklinggau, Sukarman saat dihubungi wartawan, Selasa (24/3/2020).
Selain itu, bagi penumpang yang batal berangkat maka tiket dapat dikembalikan secara utuh, selain itu juga disiapkan ruang isolasi bagi para penumpang yang memiliki suhu tubuh di atas 37 derajat celsius.
Sukarman menambahkan, di stasiun juga akan disediakan tempat-tempat untuk mencuci tangan, wastafel, toilet dan tempat mengambil air wudhu dengan dilengkapi sabun untuk mencuci tangan.
Selain itu tempat pelayanan umum dan kereta api petugasnya juga sudah melakukan penyemprotan dengan menggunakan cairan disinfektan guna pencegahan virus corona.
"Untuk petugas di stasiun sudah dilengkapi dengan masker serta sarung tangan," paparnya.
Sedangkan untuk jadwal keberangkatan kereta api sendiri jadwalnya tidak ada perubahan, kereta tetap berangkat seperti jadwal-jadwal sebelumnya. Sementara untuk tiket kereta api, saat ini masih normal, dan belum ada pelonjakan meski sekolah sedang diliburkan. Artinya, masyarakat diimbau peduli dengan kesehatannya, agar tetap berada di rumah bukan malah liburan di saat pandemi corona saat ini.
(Rizka Diputra)