Menurut dia, hubungan keimanan dengan Tuhan yang selama ini selalu dilaksanakan secara berjamaah dalam ritual gerejani tentu akan tetap menjadi momentum bersama. Namun demikian di kondisi saat ini, keimanan itu akhirnya bisa dilatih menjadi hubungan personal yang lebih inti dengan sang khalik.
"Sebagai umat dan bagian dari warga negara kita harus dukung protokol dengan beribadah dari rumah meskipun hari Paskah. Ini juga bentuk dari implementatif iman kita sebagai umat Katolik," kata pimpinan di salah satu perusahaan jasa tersebut.
Umat lainnya Thomas Kelen mengatakan, iman kita kepada Yesus Kristus tak berhenti pada sejumlah aksi formal pada ritual gereja. Oleh karena itu, kondisi hari ini di kala umat Katolik sejagat harus merayakan Paskah tanpa ritual bersama gereja itu pun harus dimaknai sebagai bentuk iman. "Justru dengan cara ini iman kita terus diuji untuk menjadi seorang Katolik yang sejati," katanya.
Dia bahkan meminta seluruh umat Katolik untuk ikuti saran dan protokol kesehatan ini dan tetap beribadah dengan penuh iman dari rumah mendoakan agar pandemik ini segera berlalu. "Berdoalah dengan penuh iman biar masalah corona ini segera berlalu. Selamat pesta Paskah tanpa perayaan," katanya.
(Khafid Mardiyansyah)