PADANG - Akibat satu pasien warga Bukittinggi positif corona yang hamil delapan bulan meninggal dunia di RSUP M. Djamil Padang kemarin subuh, tim gugus mengisolasi 12 tenaga medis Yarsi Bukittinggi, dan sembilan warga Bukittinggi, Sumatera Barat.
Walikota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), Ramlan Nurmatias menyebut ada 12 tenaga medis RS Yarsi Bukittinggi diisolasi karena ketika mengobati ibu hamil yang meninggal itu tidak diketahui almarhuma positif virus corona. 12 tim medis itu sempat melakukan kontak dengan pasien yang bersangkutan.
“Kita telah melakukan rapat tadi malam hasil rapat itu 12 tim medis di RS Yarsi Bukittinggi itu diisolasi sementara waktu dulu, mereka sudah kontak dengan pasien,” ujarnya, Kamis (9/4/2020)
Awalnya mereka mengira ibu hamil itu hanya sakit hamil saja, setelah meninggal sekira pukul 04.30 WIB, baru sore harinya keluar hasil tes labor bahwa ibu yang bersangkutan positif corona. “Tak hanya itu saja, ada sembilan tetangga termasuk yang membantu membawa ke rumah sakit atau yang pernah kontak dengan almarhuma akan ikut diisolasi,” jelasnya.
Awal kejadian, pada Senin 6 April pasien positif corona tersebut dilarikan ke RS Yaris karena mengalami kejang-kejang, saat itu dicurigai ada masalah soal kehamilan, saat dibawa pasien hanya pasien biasa atau umum.
Malam harinya dihari yang sama kondisi pasien terus menurun lalu di rujuklah ke RSUP M. Djamil Padang, pada Rabu 8 April pasien tersebut meninggal dunia dalam keadaan hamil delapan bulan.
Baca Juga: Pasien Positif Covid-19 Hamil 8 Bulan Meninggal
Pada Rabu sore laboratorium Unand mengeluarkan hasil test swab pasien itu yang dinyatakan positif terpapar Covid-19. Melihat kondisi demikian, pemerintah Kota Bukittinggi akan memetakan lokasi zona merah di wilayahnya. "Nanti siang kita akan rapat untuk memetakan lokasi zona merah ini," sebutnya.
Selain itu kata Ramlan, perempuan itu hanya ibu rumah tangga biasa dan tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar daerah. Sehingga belum diketahui dari mana perempuan itu bisa terjangkit Covid-19. Namun, suaminya diketahui sedang tersandung kasus narkoba dan ditahan di Mapolresta Bukittinggi sejak Senin 6 April.
Mengetahui kondisi itu Polresta Bukittinggi juga sudah mengisolasi suami almahuma tersebut. “Hari ini suaminya yang ditahan itu akan menjalani tes swab untuk memastikan apakah dia juga terkena terinfeksi Covid-19,” kata Ramlan.
(Khafid Mardiyansyah)