Pulang ke Bengkulu, Pendatang dari Zona Merah Corona Bakal Dikarantina
BENGKULU – Pemerintah Provinsi Bengkulu memperketat pendatang dari semua pintu masuk, baik jalur darat, udara, maupun laut. Pemantauan terutama dilakukan terhadap pendatang dari zona merah yang masuk melalui Bandara Fatmawati-Soekarno.
"Jadi setiap pelaku perjalanan yang datang akan diperiksa mulai dari pintu keluar bandara. Jika ditemukan ada gejala yang mendekati covid-19, yang bersangkutan akan dijemput bus dari pemerintah daerah, dan dikarantina selama 14 hari di Asrama Haji, serta akan ditangani tim yang sudah dibentuk," jelas Wakil Gubernur Bengkulu Dedy Ermansyah dalam keterangannya, Rabu (15/4/2020).
Ia menyatakan dalam waktu dekat akan dibentuk tim terpadu yang siap menangani setiap masyarakat yang terindikasi gejala covid-19. Tim ini, terang dia, mencakup tenaga medis, TNI-Polri, psikolog, pemuka agama, dan tenaga sosial dari BPBD atau Tagana.
"Tim terpadu akan dibentuk sehingga penanganan covid-19 melibatkan seluruh aspek. Pelaku perjalanan yang dipantau nanti tentu akan diberikan kegiatan sosial selama masa karantina," paparnya.
Sementara Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Bengkulu Kombes Diah Yamini mengungkapkan bahwa pintu masuk melalui bandara sangat riskan dilalui pendatang dari zona merah. Sehingga langkah memperketat dan mengarantina pelaku perjalanan dari zona merah dirasa tepat agar penyebaran virus corona dapat ditekan di provinsi berjuluk "Bumi Rafflesia" ini.
"Kami siap membantu masuk dalam tim yang menangani pelaku perjalanan ataupun siapa saja yang membutuhkan tempat untuk menjalani karantina. Nanti tentu akan disusun kegiatan apa saja yang akan diberikan semasa karantina. Seperti Olahraga, sosial, maupun keagamaan," pungkasnya.
(Hantoro)
