MAKASSAR – Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah memantau langsung rapid test ratusan santri yang baru saja pulang dari pondok pesantren di Jawa Timur. Tes dilakukan di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Kota Makassar.
Ketua Gugus Tugas Pencegahan Corona Virus Disease (Covid-19) Sulsel ini menjelaskan bahwa penjemputan ratusan santri itu merupakan langkah pemerintah untuk memutus mata rantai penularan virus corona di Sulsel.
Baca juga: Ratusan Santri dari Jawa Timur Jalani Rapid Test di Bandara Makassar
"Hari ini dan beberapa hari ke depan kita akan kedatangan adik-adik dari Jawa Timur, terutama dari pesantren. Kita ingin pastikan bahwa mereka kembali ke keluarga dalam kondisi sehat tanpa covid-19," kata Nurdin, Rabu (15/4/2020).
"Makanya kita lakukan rapid test. Kita ingin memotong rantai penularan itu, karena Makassar ini betul-betul lokal transmisi. Kita tidak ingin lagi ada yang membawa virus masuk ke Sulawesi Selatan," tambahnya.
Nurdin menuturkan, setelah menjalani rapid test virus corona, semua santri dalam keadaan sehat dan memiliki sistem imun tubuh yang bagus.
"Alhamdulillah semuanya negatif lewat rapid test," jelasnya.
Nurdin mengaku bersama-sama Pangdam Hasanuddin, Kapolda Sulsel, Kabinda Sulsel, Dinas Perhubungan Sulsel, Dinas Kesehatan Sulsel, dan seluruh elemen lainnya bergotong royong membantu memutus rantai penularan covid-19.
"Makanya kita secara bersama-sama, betul-betul menjaga pintu masuk, terutama bandara dan pelabuhan. Akan datang dari Jawa Timur kurang lebih 760 santri. Pagi ini ada 167 santri dari Jawa Timur yang akan masuk ke sini," jelasnya.
Baca juga: 5 Provinsi Tertinggi Pasien Sembuh Covid-19, DKI Jakarta Peringkat 1
Pihaknya akan berkoordinasi dengan seluruh pemerintah kabupaten dan kota untuk melakukan pendampingan terhadap warganya dengan bentuk isolasi mandiri selama 14 hari.
"Makanya kita pastikan setelah ini kita akan kirim datanya ke semua kepala daerah sebagai ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19. Mereka akan melakukan isolasi mandiri di rumah, karena kita punya data lengkap nama dan alamatnya," urainya.
(Hantoro)