Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

WHO Bantah Tuduhan Menahan Informasi COVID-19 karena Tekanan China

Agregasi VOA , Jurnalis-Senin, 11 Mei 2020 |16:08 WIB
WHO Bantah Tuduhan Menahan Informasi COVID-19 karena Tekanan China
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Foto: Reuters)
A
A
A

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) menyangkal “tuduhan-tuduhan palsu” yang dilaporkan sebuah media bahwa pihaknya menahan informasi tentang virus corona baru karena tekanan China.

Dalam pernyataan pada Sabtu malam (9/5/2020) yang dikutip Associated Press, WHO mengatakan laporan sebuah majalah Jerman tentang pembicaraan telepon antara Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dan Presiden China Xi Jinping pada 21 Januari “tidak berdasar dan tidak benar.”

Majalah mingguan “Der Spiegel” melaporkan dalam pembicaraan telepon itu Xi meminta Tedros untuk menahan informasi tentang penularan virus itu dari manusia ke manusia dan menangguhkan untuk menyatakan penularan itu sebagai pandemi.

Majalah itu mengutip badan inteljen asing Jerman, BND, yang pada Minggu ini (10/5/2020) menolak mengomentari laporan itu.

“Der Spiegel” juga mengklaim bahwa BND menyimpulkan bahwa dunia kehilangan waktu selama enam pekan untuk memerangi wabah itu karena kebijakan informasi China tersebut.

WHO mengatakan Tedros dan Xi “tidak pernah bicara melalui telepon” dan menambahkan bahwa “laporan yang tidak akurat seperti ini telah mengalihkan dan mengurangi upaya WHO dan dunia untuk mengakhiri pandemi Covid-19,” demikian diwartakan VOA, Senin (11/5/2020).

WHO menggarisbawahi China baru mengukuhkan tentang penularan virus corona dari manusia ke manusia pada 20 Januari. Dua hari kemudian pejabat-pejabat WHO mengeluarkan pernyataan bahwa ada bukti penularan virus dari manusia ke manusia di Wuhan, tetapi masih dibutuhkan penyelidikan lebih lanjut. WHO baru menyatakan Covid-19 sebagai pandemi tanggal 11 Februari.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement