PADANGPARIAMAN - Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Ketapiang, Padang Pariaman kembali beroperasi, setelah adanya pelonggaran operasional moda transportasi oleh Kemenhub. BIM menerapkan pemeriksaan selektif dan ketat berdasarkan protokol Covid-19.
Executive General Manager (EGM) PT Angkasa Pura II (Persero) Cabang BIM, Yos Suwagiono mengatakan, dalam pelaksanaannya, beberapa orang batal terbang atau berangkat dengan tujuan Bandara Soekarno Hatta (Soetta) Cengkareng.
“Ada sejumlah penumpang batal berangkat dari BIM, itu hasil pemeriksaan dokumen oleh petugas di Tim Satgas Covid-19 BIM,”ujarnya, Senin (11/5/2020).
Para penumpang tersebut gagal berangkat karena dokumen penerbangan seperti yang dipersyaratkan tidak lengkap. Salah satu syarat penting adalah membawa hasil rapid test nonreaktif Covid-19.
Baca juga: Pemerintah Perbolehkan Warga Berusia di Bawah 45 Tahun Kembali Beraktivitas
Selain itu, ada juga 35 calon penumpang yang telah mereservasi tiket malah tidak hadir di bandara, sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

“Tanpa kelengkapan dokumen maka BIM pastikan penumpang tersebut tidak bisa masuk terminal keberangkatan ataupun masuk pesawat untuk terbang. Batalnya berangkat karena penumpang tidak mempunyai dokumen rapid/swap PCR (nonreaktif), mereka hanya bisa melampirkan surat keterangan sehat, sehingga ditolak oleh Tim Satgas Covid-19 Bandara Minangkabau,” ucapnya.
Sementara itu, Humas Angkasa Pura II BIM, Fendrick Sondra mengatakan, data penerbangan di BIM Minggu ini adalah, 14 orang berangkat ke Bandara Soetta, 3 orang reschedule karena persoalan kelengkapan dokumen, 1 orang refund tiket dan 35 orang tidak hadir di BIM.
(Qur'anul Hidayat)