Sementara itu, berita soal bahwa virus corona direkayasa di laboratorium di China diyakini 26 persen orang Kanada.
Sedangkan 11 persen responden lainnya mengatakan bahwa mereka merasa COVID-19 bukan penyakit serius tetapi disebarkan untuk menutupi dugaan dampak kesehatan yang berbahaya terkait dengan paparan teknologi nirkabel 5G.
Sebanyak 23 persen mengatakan mereka percaya hydroxychloroquine, obat anti-malaria yang dipromosikan Presiden AS bisa mengobati Covid-19 meski obat tersebut belum terbukti secara ilmiah bisa menyembuhkan virus.
Kemudian 17 persen responden berpikir bahwa membasuh hidung mereka dengan larutan garam akan memberikan perlindungan dari virus corona.
Survei dilakukan pada 5 hingga 8 Mei, dan memiliki margin kesalahan 2,19 persen.