JAKARTA - Ketua Umum PP Muhammadiyah KH Haedar Nashir meminta penanganan Covid-19 harus sungguh-sungguh, jangan sampai lengah atas alasan alasan ingin berdamai atau hidup berdampingan dengan virus corona.
Pesan tersebut disampaikan Haedar melalui teleconference dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah dengan menyapa para tenaga medis baik dokter maupun perawat rumah sakit Muhammadiyah yang merawat pasien Covid-19, dan warga Muhammadiyah yang berada di luar negeri.
“Saya selalu menyebut dengan penuh pertaruhan jiwa sehingga PP Muhammadiyah selain mengapresiasi, bahkan selalu menggunakan kata ini sebagai jihad fi sabilillah,” kata Haidar dalam keterangan resminya yang diterima Okezone, Senin (25/5/2020).
Dalam memberikan pesan itu, Haedar juga menyinggung soal berdamai atau rasional dalam menangani Covid-19. Menurutnya hal itu hanya sebatas permasalahan terminologi, yang pasti semua pihak harus memangani viris corona dengan maksimal.
“Poinnya adalah semua harus menangani secara sungguh-sungguh dan tidak boleh lengah atas nama berdamai dan tidak boleh kita mengabaikan sesuatu atas nama berdamai atau kita membiarkan sesuatu yang nanti justru bermasalah atas nama berdamai” terangnya.

Dalam kesempatan itu, Haedar sempat berbincang dengan para tenaga kesehatan dari RSI Jakarta Cempaka Putih, RS Muhammadiyah Siti Khotijah Sidoarjo, RS Muhammadiyah Palangkaraya, dan RS Muhammadiyah Palembang.
Dalam perbincangan itu, seorang dokter dari RSI Jakarta Cempaka Putih menyampaikan kekhawatirannya ketika harus menangani pasien Covid-19.
Begitu pula dengan para tenaga kesehatan mereka menceritaka perihal penolakan dari pasien dan keluarga terhadap kondisi yang dialami.
Selain itu, Haidar juga berbincang persoalan kebutuhan Alat Perlindungan Diri (APD). Semua tenaga kesehatan yang disapa Haedar mengatakan sudah terpenuhi bahkan mempunyai cadangan untuk beberapa bulan ke depan seperti diungkapkan dokter Widodo Pangestu, direktur RS Muhammadiyah Palembang.
“Kita disini APD cukup untuk dua bulan ke depan karena dibantu hampir semua pihak di Palembang baik persyarikatan maupun lainnya,” tuturnya.
Sementara tiga orang pasien yang sudah sembuh dari Covid-19 yaitu Suyono dan istrinya yang pernah dirawat di RS Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kediri, serta Savina yang pernah
dirawat di RS PKU Muhammadiyah Wonosobo mengungkapkan bahwa pelayanan di RS Muhammadiyah tempat mereka dirawat sangat baik.
“Alhamdulillah tim medis dengan pasien bisa bekerja sama, berjuang bersama-sama dengan bagus sekali. Tim medis sabar banget memberi motivasi,” ungkap Istri Suyono.
Terakhir Haedar menyapa Yuniar Wardani, seorang warga Muhammadiyah yang berada di Taiwan. Kepada Haedar, Yuniar mengucapkan terima kasih khususnya kepada MDMC yang sudah menyalurkan ribuan masker kepada WNI di Taiwan saat awal wabah Covid-19 melanda negara tersebut, sedangkan Indonesia belum terkena.
“Kami saat itu mendapatkan stok masker yang banyak dan sangat membantu karena kami di Taiwan kesulitan mendapatkannya,” tandasnya.
(Salman Mardira)