Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pakar Epidemiologi Tak Kaget Kasus Covid-19 Melonjak di Jatim, Ini Alasannya

Avirista Midaada , Jurnalis-Kamis, 04 Juni 2020 |12:39 WIB
Pakar Epidemiologi Tak Kaget Kasus Covid-19 Melonjak di Jatim, Ini Alasannya
Mobil PCR dikerahkan untuk tangani Covid-19. Foto: Pemprov Jatim
A
A
A

MALANG – Pakar Epidemiologi Universitas Brawijaya (UB) dr. Dr. Siswanto mengatakan penambahan pasien positif corona (Covid-19) di Jawa Timur (Jatim) bukan hal yang mengagetkan. Menurutnya penambahan itu merupakan hasil kerja cepat Pemprov Jatim dalam menggiatkan pelacakan dan pemeriksaan sehingga diketahui jumlah pasien positif melonjak.

“Kalau ditemukan jumlahnya sedikit, kalau sedikit bukan berarti jadi baik, karena kok turun, tetapi bisa saja yang diperiksa sedikit,” ujarnya pada Kamis (4/6/2020).

Kata Siswanto, justru kalau yang diperiksa sedikit maka hasil yang diketahui jadi sedikit pula. “Yang diperiksa spesimennya sedikit karena misalnya OTG (Orang Tanpa Gejala) banyak, PDP banyak, jumlahnya (yang diperiksa) banyak, tidak sesuai dengan kemampuan laboratorium untuk memeriksa, butuh reagen, dan sebagainya itu kan butuh,” tuturnya.

Siswanto menambahkan saat ini memang pemerintah pusat terlihat berkonsentrasi terhadap pengecekan sampel–sampel spesimen pasien yang terindikasi corona di Jawa Timur.

Hal ini dibuktikan dengan sejumlah bantuan dari pemerintah pusat, mulai dari pengiriman mobil laboratorium PCR, penambahan reagen, hingga penambahan rapid test.

Baca Juga: Zona Merah Covid-19, Jokowi Minta Jatim, Sulsel & Kalsel Diberi Perhatian Khusus

“Kalau kemarin saya lihat, di Tangerang anak saya dokter juga, bantuan di sana agak turun karena bantuan sekarang dialihkan ke Jawa Timur dan Surabaya. Ada prioritas, karena ada keterbatasan sarana (laboratorium di Surabaya) memeriksa dibandingkan dengan jumlah memungkinkan yang harus diperiksa,” paparnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement