SENTANI- Dampak dari pandemi Covid-19 sangat berpengaruh pada kegiatan masyarakat khususnya di Kapubapet Jayapura. Pasalnya, sebagian besar program kegiatan di kampung-kampung yang direncanakan akan dikerjakan pada tahun 2020 ini mengalami penundaan.
"Banyak program yang ditunda dan tidak bisa dilaksanakan karena Covid-19 ini," terang Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat kampung, Kabupaten Jayapura, Elisa Yarusabra saat ditemui wartawan di kantor DPMK Kabupaten Jayapura, Senin (22/6/2020).
Elisan menjelaskan, hal ini juga disesuaikan dengan petunjuk dan aturan dari Kementerian Keuangan mengenai pemanfaatan alokasi dana desa tahun 2020 selama pandemi Covid-19 ini.
"Sesuai dengan petunjuk teknisnya untuk dana desa ini lebih kepada bantuan langsung tunai, belum bisa untuk kegiatan lain karena begitu petunjuknya" katanya.
Lanjutnya, selain itu juga ada beberapa perubahan dalam hal alokasi anggaran dana desa pada tahun 2020 pasca Covid-19 ini. Jika sebelumnya alokasinya dibagi dalam tiga tahap yaitu tahap pertama 40 persen, tahap kedua 40 persen dan tahap 3 20 persen. Namun aturan terbaru penyaluran alokasi dana desa ini untuk tahap pertama sebesar 15 persen hanya khusus untuk penanganan Covid-19 melalui dana BLT.
"Setelah Covid-19 ini sudah berubah pola penyalurannya, karena di dalamnya itu ada peraturan Menteri Keuangan," tandasnya.
Lebih lanjut Elisa juga mengatakan, pemerintah telah menginstruksikan penggunaan dana desa 2020 setelah Covid-19 ini akan difokuskan untuk bantuan langsung tunai atau BLT dan program Padat Karya di beberapa kampung. Oleh karenanya, pemerintah setempat wajib menyampaikan laporan penggunaan alokasi dana desa sesuai dengan petunjuk dan teknis yang sudah diberikan oleh pemerintah pusat.
"Jadi setelah pemanfaatan dana desa tahap pertama tahap kedua setiap pemerintah kampung wajib untuk membuat laporan penggunaannya sebagai mana petunjuk dan teknis yang sudah di sampaikan," tandasnya.
Dia menambahkan pandemi Covid-19 ini tidak hanya berdampak terhadap mandeknya sejumlah rencana pekerjaan di tingkat kampung tetapi alokasi anggaran juga mengalami pengurangan. Diperkirakan besar anggaran yang dikurangi di masing-masing kampung berkisar antara 10 sampai 15 juta rupiah.
"Kalau secara umum untuk alokasi dana desa tahun ini ada pengurangan lebih dari 2 miliar rupiah," bebernya. CM
(Yaomi Suhayatmi)