Takut, Pedagang Pasar Panorama Bengkulu Kabur saat Rapid Test Digelar
BENGKULU - Tim medis dari Puskesmas Jembatan Kecil, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, menggelar rapid test kepada puluhan pedagang di Pasar Panorama, Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu, Senin (22/6/2020).
Namun saat rapid test digelar, puluhan pedagang di awasan itu memilih kabur dan menolak dirapid test oleh tim medis. Meskipun demikian, tim tetap melakukan uji rapid test kepada 38 pedagang.
Kepala Puskesmas Jembatan Kecil, Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu, Ayu Silvia mengatakan, saat digelar rapid test, banyak pedagang yang menolak dan kabur. Mereka, kata Ayu, menolak lantaran takut atas berita yang beragam tentang virus corona atau Covid-19.
"Ada banyak pedagang yang menolak. Mungkn takut, berita diluarkan macam-macam. Semestinya tidak perlu takut, kami periksanya pakai SOP. Tidak semua informasi di luar yang bisa dipercaya jadi tidak perlu takut," kata Ayu, Senin (22/6/2020).
Rapid test di Pasar Panorama, sampai Ayu, diikuti 38 pedagang, 7 diantaranya dinyatakan reaktif virus corona. Dalam rapid test tersebut, kata Ayu, tim medis menggunakan SOP protokol kesehatan Covid-19.
Pedagang yang dinyatakan reaktif, lanjut Ayu, akan dijadwalkan pengambilan uji sampel swab. Dari 7 pedagang yang reaktif salah satu dari mereka memiliki gejala klinis batuk dan pilek, sementara lainnya berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG). x
"Kita bagi dua tim, tim pertama 11 pedagang mengikuti rapid test 4 diantaranya reaktif, dan tim kedua 27 pedagang, 3 diantaranya reaktif. Pedagang yang reaktif akan dilakukan pemantauan setiap hari hingga hasil sampel swab keluar. Ini rapid test di Pasar Panorama lantaran adanya kasus konfirmasi," jelas Ayu.
