Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tangani Covid-19, Koordinasi Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim Dinilai Tidak Harmonis

Arie Dwi Satrio , Jurnalis-Selasa, 30 Juni 2020 |06:56 WIB
Tangani Covid-19, Koordinasi Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim Dinilai Tidak Harmonis
Ilustrasi sebaran virus corona di Jatim (Foto: Istimewa)
A
A
A

JAKARTA - Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra menyoroti ketidakharmonisan antara Pemkot Surabaya dan Pemprov Jawa Timur (Jatim) dalam menangani Covid-19 atau virus corona. Ketidaharmonisan itu dianggap berdampak pada percepatan penanganan Covid-19.

"Ya Jatim ini memang agak unik. Jadi antara pemerintah provinsi dan pemerintah Kota Surabaya belum padu padan dan juga belum konsisten dalam penerapan PSBB ya," kata Hermawan kepada Okezone, Selasa (30/6/2020).

Jawa Timur sendiri saat ini masih menjadi Provinsi penyumbang terbanyak kasus Covid-19. Pada Senin, 29 Juni 2020, ada lonjakan sebanyak 297 kasus di Jawa Timur. Angka tersebut lebih tinggi dibanding kasus positif Covid-19 di Jakarta, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan.

Menurut Hermawan, sebenarnya tidak ada cara lain untuk Indonesia mengendalikan virus corona, selain menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Ia pun menyayangkan rencana penerapan New Normal di Surabaya, padahal kasusnya masih tinggi.

"Surabaya juga tidak bersabar dan pada akhirnya mewacanakan the new normal padahal situasinya abnormal. Kalau dibandingkan Jakarta, Surabaya ini lebih parah. Karena kenaikan signifikan dalam rentang waktu yang pendek," ujarnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement