JAKARTA – Kota Surabaya sempat menjadi zona merah, bahkan disebut-sebut masuk zona hitam dalam peta zonasi risiko penyebaran virus corona (Covid-19).
Namun semua itu telah berlalu, sebab kota Pahlawan tersebut kini berstatus zona oranye atau zona sedang.
Ketua Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menjelaskan dalam menentukan zona risiko penyebaran corona di suatu wilayah, ada 15 indikator yang mesti diperhatikan.
“Perlu kami sampaikan bahwa dalam menentukan suatu zona dengan metode pembobotan itu didasarkan pada 15 indikator yang terdiri dari tiga kelompok besar, yaitu epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan,” ujarnya pada Selasa 11 Agustu 2020.
Baca Juga: Terbitkan Edaran, Pemkot Surabaya Imbau Warga Tak Gelar Lomba HUT Ke-75 RI
Wiku menuturkan penentuan zonasi tidak hanya berdasarkan jumlah testing saja, namun juga berdasarkan jumlah kesembuhan serta kasus kematian.
“Jadi tidak hanya dari tes saja, tetapi juga dengan jumlah kasus, jumlah kesembuhan, jumlah Kematian, dan seterusnya,” ucapnya.
Perubahan zona ini tentunya juga karena penanganan kasus di Surabaya, kata Wiku, semakin membaik.
“Dan terlihat memang zonanya sudah berubah dari zona merah jadi oranye. Dan itu terjadi tentunya bukan hanya karena aspek tes saja, tetapi juga penanganan kasus yang sudah mulai membaik,” ujarnya.
“Dan ini harus didorong terus supaya sudah nya makin lama makin baik untuk menjadi kuning ataupun suatu saat menjadi hijau,” pungkas Wiku.
Baca Juga: Jatim Tertinggi dalam Tingkat Kematian Akibat Covid-19, Ini Kata Khofifah
(Abu Sahma Pane)