JAKARTA - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian menyesalkan terjadinya kericuhan saat demonstrasi menolak Omnibus Law Undang-Undang (UU) Cipta Kerja. Menurutnya, tindakan tersebut hanya akan merugikan masyarakat.
“Pemerintah menyesalkan telah terjadi vandalisme. Karena yang rugi bukan siapa siapa tapi rakyat juga. Membakar halte dan sebagainya itu kan dipergunakan oleh rakyat. Jadi kita sesalkan,” katanya, Kamis (8/10/2020).
Baca Juga: Anies Khawatir Kerumunan Demonstran Jadi Klaster Covid-19
Dia mengatakan, aksi demonstrasi harus tetap memperhatikan nilai-nilai demokrasi. Demonstrasi sedianya bisa berlangsung dengan damai dan tetap menjaga protokol kesehatan Covid-19.
“Kalau demonstrasi adalah ekspresi demokrasi tentu ada nilai yang harus kita perhatikan. Jadi ya silakan demo tertib aman damai. Jaga protokol kesehatan. Tapi kalau seperti ini pemerintah menyesalkan dan mengimbau ke depannya demo bisa lebih tertib lagi,” ungkapnya.
Baca Juga: Puluhan Pendemo Reaktif Covid-19 Langsung Diisolasi di RSD Wisma Atlet
Donny mengimbau agar semua menahan diri. Dalam hal ini baik pendemo maupun aparat kepolisian. “Ya semua menahan diri. Saya kira aparat sudah punya protap yang jelas dalam penanganan demonstrasi. Kalau memang tidak sesuai dengan aturan yang ada tentu saja ada tindakan. Ada protapnya dari tahap paling awal sampai kemudian terjadi eskalasi,” tuturnya.
“Sekali lagi diimbau menahan diri tidak terpancing dan demonstrasi tidak mengarah pada vandalisme dan kekerasan,” pungkasnya.
(Arief Setyadi )