Jan Winnen Sipayung, warga Kecamatan Sikakap menyebutkan getaran gempa awalnya lambat kemudian kencang. "Sekarang saya sudah berada di luar rumah, gempa yang dirasakan sekitar 5 detik, gempa kali ini berayun awalnya lambat dan lama kelamaan baru kencang,"kata
Jan Winnen , menyebutkan sejak Kamis 14 Oktober 2020 sampai hari ini sudah tiga kali terasa gempa. Tapi gempa sekarang lebih kecil kalau dibanding gempa yang terjadi jam 01.00 dini hari, gempa tersebut langsung kencang dirasakan.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono dalam rilisnya menjelaskan jenis dan mekanisme gempa bumi yang terjadi di Pulau Pagai Selatan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng di Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault) .
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Hasil monitoring gempa bumi,” terangnya.
Sejak Kamis 10 - 19 Oktober 2020 pukul 14.47.22 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi 9 kali aktivitas gempa bumi dengan magnitudo di atas magnitude 5,0 di Pagai selatan. “Zona ini sedang aktif dalam satu minggu terakhir, tetap waspada dan siaga, semoga tidak ada gempa yang lebih besar,” tuturnya.
(Arief Setyadi )