Zona Oranye Covid-19, Bioskop di Malang Beroperasi Kembali Besok
KOTA MALANG – Sejumlah bioskop di Kota Malang, Jawa Timur, mulai diizinkan beroperasi kembali besok, Selasa (27/10/2020).
Wali Kota Malang Sutiaji memastikan pembukaan operasional bioskop di Kota Malang tak menunggu zona kuning terlebih dahulu, meski saat ini masih berada di zona oranye.
"Pembukaan bioskop ini tidak harus menunggu zona kuning. Sebab, sudah banyak warga yang rindu nonton (bioskop). Insya Allah akan dibuka besok," ujar Sutiaji saat meninjau protokol kesehatan Covid-19 di bioskop di salah satu pusat perbelanjaan, Senin (26/10/2020).
Pria kelahiran Lamongan ini menilai protokol kesehatan Covid-19 di bioskop telah dijalankan dan diterapkan. Namun, ia memberikan beberapa catatan kepada pengelola bioskop yang harus diperhatikan.
"Tempat duduk yang disilang, bisa dibuat bergantian, bisa dibuat ganjil-genap," tuturnya.
Selain itu, Sutiaji meminta pengelola bioskop terus membatasi jumlah penonton, di angka maksimal 50 persen dari kapasitas total bioskop. Bahkan selesai digunakan Sutiaji, juga meminta harus ada sterilisasi terlebih dahulu.
"Harus ada sterilisasi, menggunakan air purifier dan lampu UV. Harapannya, bisa meminimalkan risiko penyebaran Covid-19," ucapnya.
Sutiaji menambahkan, selama menonton film, masyarakat tidak diperbolehkan makan di dalam bioskop. Sebab, ketika makan, masyarakat akan membuka masker dan dikhawatirkan berpotensi menularkan virus.
"Kemudian, kami usahakan sistem pembayaran menggunakan cashless system. Namun, ketika pakai uang, harus mengembalikan dengan nampan yang tersedia," kata dia.
Sementara itu, Kabid Ekonomi Kreatif di Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Heri Sunarko mengaku telah melakukan verifikasi terhadap sejumlah bioskop besar yang ada di Kota Malang.
"Kami sudah lakukan verifikasi, utamanya untuk bioskop yang besar-besar. Hanya ada satu atau dua bioskop saja yang belum kami verifikasi," tuturnya.
Ia juga meminta pengelola bioskop betul-betul memperhatikan protokol kesehatan, terutama dalam melakukan pambatasan sebanyak 50 persen penonton dari total kapasitasnya.
"Sebaiknya, tempat duduk yang disilang nanti harus ada rotasi. Serta, harus ada sterilisasi setelah selesai nonton. Kemudian, pemesanan tiket diusahakan juga tidak ada kontak fisik," katanya.
(Erha Aprili Ramadhoni)
