"Begal payudara korbannya adalah wanita dan pelakunya orang iseng. Sedangkan begal sepeda pelaku umumnya hanya mengambil tas korban dgn cara menjambret hingga korban tersungkur di jalanan," jelas Ketua Presidium Ind Police Watch, Neta S Pane dalam keterangan tertulis, Sabtu (7/11/2020).
Menurut Neta, tren begal sepeda ini baru muncul setelah tren bersepeda berkembang di masyarakat. Kebetulan saat bersepeda orang orang cenderung menyelempangkan tasnya ke belakang dan ini menjadi peluang bagi pelaku kejahatan, dengan menggunakan sepeda motor untuk menjambret tas korban hingga korban jatuh terpental ke jalanan.
"Dalam beraksi pelaku tidak mengenal tempat. Semua digasak. Di kawasan Ring 1 begal sepeda juga beraksi. Melihat makin ganasnya tren begal sepeda ini, sudah saatnya para pesepeda lebih waspada," ungkapnya.
"Yakni jangan bersepeda sendirian di kawasan sepi dan jangan meletakkan tas di belakang tubuh. Antisipasi harus lebih dulu dilakukan masyarakat pesepeda, agar mereka tidak menjadi korban kebrutalan pelaku begal sepeda," jelasnya