Pendidikan vokasi dan dunia industri seyogianya memang saling berhubungan. Harapannya, lulusan pendidikan vokasi bisa diserap oleh dunia industri. Pemerintahan sudah mengeluarkan serangkaian kebijakan untuk menciptakan SDM unggul melalui pendidikan vokasi. Harapannya, pendidikan vokasi yang berfokus pada keterampilan di bidang tertentu dapat mencetak angkatan kerja terampil dan cocok dengan kebutuhan industri.
Di sisi lain, magang menjadi bagian dari kemitraan antara institusi pendidikan dan industri yang terus diperkuat oleh Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Dit. Mitras DUDI). Proses magang dilakukan secara terstruktur, sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh setiap mahasiswa, sehingga hasil dari magang tidak hanya sebagai pengalaman kerja, tetapi juga implementasi kerjasama yang berkelanjutan.
Bagas Prasetyo, mahasiswa semester 7 Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, merupakan salah satu mahasiswa yang mengikuti magang. Lelaki kelahiran Boyolali, 4 Agustus 1999, ini magang di PT. Rusianto Bersaudara (PT. RB). PT. Rusianto Bersaudara merupakan perusahaan pelayaran yang berfokus pada energi, khususnya batubara, dan sudah beroperasi lebih dari 30 tahun.
Klien utama PT. RB adalah produsen batubara tingkat pertama dan kedua. PT. RB didirikan di Samarinda pada tahun 1989, sebagai perusahaan pelayaran. Seiring waktu, fasilitas, armada (tugboat and barge) dan lingkup layanan tumbuh dan berkembang menjadi penyedia jasa transportasi utama, yang mampu memenuhi kebutuhan klien dengan konsisten. Menerapkan standar operasi internasional dan industry best practices untuk memastikan layanan yang efisien dan dapat diandalkan untuk para pelanggan.
PT. RB berkomitmen untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan melalui pengambilan keputusan strategis dan aktivitas operasional yang handal. PT. RB mempunyai branch operation di Samarinda, Banjarmasin, dan Tarakan. Untuk head office dan operation office berada di Samarinda. Menurutnya, sebenarnya dari pihak kampus menetapkan waktu minimal 640 jam untuk durasi on the job training di semester 7. Namun di PT. Rusianto Bersaudara, ia mendapat persetujuan kontrak selama kurang lebih 7 bulan terhitung dari Agustus 2020 – Februari 2021. Untuk memenuhi kewajiban on the job training dari kampus sebenarnya hanya butuh waktu 2,5 bulan untuk mendapatkan waktu 640 jam. “Namun dengan niat dan tekad yang kuat untuk mempelajari hal baru dan untuk menambah pengalaman sebanyak banyaknya, saya memutuskan untuk melaksanakan magang selama 7 bulan,” ungkapnya.
Liaison Officer di acara National Welding Competition di PPNS tahun 2019, ini bisa diterima magang di sana karena adanya job placement center/pusat karier dari kampus yang menghubungkan mahasiswa dengan alumni, yang bekerja di Samarinda untuk melaksanakan magang di semester 7. Tentu dengan penempatan yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. PT. Rusianto Bersaudara masuk dalam list job placement center untuk mencari mahasiswa yang bersedia melaksanakan on job training di bagian Repair and Maintenance Departemen.

dok.pribadi
Selama magang berlangsung, dalam 2 minggu Bagas diperkenalkan dengan departemen-departemen yang terdapat di PT. Rusianto Bersaudara. Selama 2 minggu ia diberikan kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang berkenaan tentang business cycle yang terdapat di PT. RB. Setelah 2 minggu berjalan diberikan pekerjaan sebagai Junior Owner Surveyor, untuk memonitoring perbaikan armada yang dimiliki perusahaan. Mulai dari pembuatan repair list untuk diberikan kepada galangan kapal, menentukan bagian-bagian kapal yang akan diperbaiki selama kapal floating/docking, monitoring perbaikan kapal sebelum docking hingga undocking, mereview rincian biaya perbaikan kapal dan melaksanakan trial ketika kapal telah selesai diperbaiki.
Setelah menjadi Junior Owner Surveyor selama 2 bulan, ia dipindah menjadi Junior Assistance Manager Repair Maintenance hingga saat ini (3 bulan berjalan) untuk melakukan monitoring operasi dan teknis pemeliharaan kapal, memantau kinerja laporan inspeksi kapal dan mempertahankan perawatan kapal, merencanakan schedule docking armada perusahaan, merencanakan perbaikan berdasarkan usia, ukuran dan status survei kapal, membuat pemetaan perbaikan untuk menjadi acuan bujet satu tahun ke depan.
Di sisi lain PT. RB ini memiliki anak perusahaan bernama PT. Menumbar Kaltim (PT. MK) yang bergerak di bidang perbaikan kapal/galangan kapal, yang lokasinya pun tidak jauh dengan PT. RB. “Sehingga saya juga diberi kesempatan PT. RB untuk masuk ke dalam setiap workshop-workshop di galangan, melihat langsung proses perbaikan kapal, proses docking dan undocking, proses outfitting dan lain-lain. Tidak hanya itu, di PT. Menumbar Kaltim, Bagas dapat berkomunikasi dengan orang-orang berbagai macam latar belakang, yang mana dari setiap masing-masing karakter tersebut perlu seni khusus untuk berkomunikasi. Dari semuanya itu tujuan utamanya, yakni untuk kepentingan penyelesaian pekerjaan,” ungkapnya.
Bagas merasa bersyukur karena diberi kesempatan untuk mengetahui lebih banyak tentang armada di PT. RB, pekerjaan-pekerjaan di galangan kapal, kesempatan untuk bertemu dengan surveyor class, kesempatan untuk melakukan maintenance kapal yang mengalami trouble ketika beroperasi di laut. “Yang paling saya syukuri adalah ketika bisa berkenalan langsung dengan orang-orang yang mempunyai posisi di top management di persusahaan sehingga menjadi aset tersendiri untuk menjalin networking ketika di dunia kerja,” ujarnya.
Untuk durasi kegiatan sehari-hari tidak pasti, terlebih ketika melakukan survei di laut atau survei kapal ketika ada kendala bisa sampai tengah malam baru pulang dari tampat magang. Sebenarnya untuk menggugurkan kewajiban magang dengan durasi 640 Jam (syarat durasi minimum OJT dari kampus) Bagas hanya butuh waktu 2,5 bulan saja untuk mendapatkan target tersebut. Namun Bagas harus belajar akan hal-hal baru sehingga merasa 2,5 bulan itu masih kurang untuk menjadikan dirinya benar-benar expert di bidang engineering, management and maintenance serta ilmu soft skill, seperti komunikasi, negosisasi, membuat keputusan dan lain-lain.

dok.pribadi
Untuk aktivitas sampingan lainnya Bagas bekerja sebagai freelancer untuk membantu belajar anak-anak SD dan SMP, mengingat kondisi pandemi ini anak-anak banyak belajar di rumah saya rasa ini sebuah peluang untuk mencari pundi-pundi rupiah, uang yang saya dapat lumayan untuk dapat bisa bertahan hidup di Samarinda mengingat biaya hidup di Samarinda sangat mahal. Sehingga butuh double effort untuk dapat bertahan hidup sekaligus melaksanakan kegiatan on job training di Samarinda.
Apakah pekerjaan selama magang sesuai dengan yang diajarkan di kampus? Bagas mengatakan, sebenarnya bidang yang dipelajari, di antaranya welding, inspection, oil and gas, minning, construction, fabricator ataupun shipyard, yang sebidang dengan pelajaran ketika di kampus. Dengan modal keahilan sebagai welding inspector ini dirinya lebih inline di perusahaan-perusahaan yang disebutkan di atas. Namun karena kondisi pandemi ini banyak perusahaan-perusahaan besar, seperti oil and gas, minning, dan shipyard membatasi program magang untuk mahasiswa. Sehingga dirinya pasrah untuk masuk ke shipping company melalu JPC – PPNS yang sebenarnya tidak ada kaitannya dengan background akademi.
“Namun saya dapat berkata bahwa yang saya hadapi di dunia kerja jauh lebih kompleks daripada apa yang saya pelajari ketika kuliah, di tempat saya OJT ini saya mendapatkan banyak hal baru terutama di bidang management people, ship maintenance, communication dan networking yang benar-benar saya jadikan aset untuk karier saya ke depannya nanti. Jadi selain belajar mengenai pekerjaan yang dipercayakan kepada saya. Saya juga belajar mengenai bagaimana cara berinteraksi dan menjalin hubungan baik dengan rekan kerja maupun mitra,” jelasnya.
Saat kuliah, lelaki kelahiran Boyolali, 4 Agustus 1999, ini hanya bertanggungjawab pada diri sendiri, maka ketika magang terasa bahwa yang dilakukan adalah tanggung jawab pekerjaaan yang besar dan harus diselesaikan dengan tepat dan cepat. Selama magang, Bagas belajar banyak hal terutama tentang time management, communication, maintenance dan lain-lain. “Walaupun saya ditempatkan di bidang yang berbeda dengan jurusan saya ketika kuliah, namun saya dapat survive untuk belajar banyak hal termasuk people management dan negosiasi. Dan benar-benar saya merasa seperti sudah langsung bekerja bersama sebuah tim yang solid dan saling support dalam bidang ship repair and maintenance,” jelasnya.
Finalist Metalcasting (lomba pengecoran logam) di Politeknik Manufaktur Bandung 2019, ini ketika pulang kuliah bisa langsung ke kos atau nongkrong bersama teman-teman, selama on job training ini dirinya harus melakukan double effort untuk mempelajari hal-hal baru yang mendukung keahlian selama on job training. Selain itu, harus bekerja di luar jam on job training untuk mencari uang agar dapat bertahan hidup di Samarinda dan harus membiasakan untuk menjaga kesehatan tubuh agar tetap prima.
Selama magang, kesulitan yang dialami Bagas, yakni intensitas aktivitas yang dilakukan selama seharian. “Ketika kuliah sebenarnya saya sudah digembleng dengan intensitas aktivitas kampus yang tinggi, seperti berangkat pagi pulang sore untuk melaksanakan aktivitas pembelajaran di kampus. Namun di magang ini saya merasakan intensitas aktivitas yang lebih dari itu. Saya pernah merasakan harus magang dari jam 8 pagi pulang jam 7 pagi di keesokan harinya karena harus survei di tengah laut untuk melaksanakan maintenance kapal yang sedang trouble,” ungkapnya.
Di samping itu, Bagas juga harus bekerja untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah untuk dapat bertahan hidup selama magang di Samarinda. “Jadi lebih ke arah time management saya mengalami kesulitan. Namun berangkat dari itu semua saya jadikan latihan untuk melatih mental ketika nanti sudah terjun langsung di dunia kerja. Karena jelas dan pasti, tantangan ke depannya pasti akan terus bertambah. Dengan melatih diri dengan aktivitas-aktivitas di luar comfort zone akan menjadikan diri ini lebih kuat dari sebelumnya,” ungkapnya.
Bicara pengalaman saat magang, Bagas bercerita dari awal perjalanan menggunakan motor tua hasil menabung selama kuliah, yang digunakan untuk menempuh jarak ribuan kilometer dari Boyolali, Jawa Tengah menuju Samarinda, Kalimantan Timur selama 5 hari. Selama perjalanan dirinya bertemu dengan orang-orang dengan berbagai macam latar belakang, pengalaman, dan saling bertukar cerita. Menghabiskan waktu 2 hari di atas kapal yang setiap pagi dan sore saya diperlihatkan pemandangan sunrise dan sunset.
Merasakan berpetualang sungguhan dengan tidur di pinggir jalan, depan ruko-ruko, dan di dalam Masjid. Melintasi hutan di Kalimantan yang terkenal berliku dan panjang. Dengan niat dan tekad kuat untuk magang, tanpa ingin merepotkan orang tua, semua itu dilakukan dengan ikhlas dan tanpa pamrih. Pengalaman berikutnya yakni ketika pertama di Samarinda bisa bertemu dengan orang-orang yang berada di top management di perusahaan dan mengenal mereka, mendapatkan amanah menjadi Junior Owner Surveyor untuk memegang kendali repair and maintenance kapal-kapal di perusahaan.
Kemudian saat ini mendapatkan posisi sebagai Junior Assistance Manager. “Saya pun mendapat kesempatan untuk bisa melakukan meeting bersama tim repair and maintenance, survei ke laut dengan menggunakan speedboat, membuat inspection report untuk dilaporkan kepada manager serta membantu pembuatan bujet armada untuk 1 tahun ke depan dan melakukan pemetaan item perbaikan tahun-tahun sebelumnya.
Untuk saat ini sebenarnya Bagas sudah ditawari secara tidak langsung orang-orang di lingkungan kerja untuk bergabung di PT. Rusianto Bersaudara. Namun, dari Bagas sendiri masih belum bisa memutuskan karena ingin fokus untuk memperbanyak pengalaman dan keilmuan serta menyelesaikan kewajiban-kewajiban yang masih ada di semester sisa ini. “Jika setelah lulus nanti ada tawaran lagi tentu akan saya manfaatkan tawaran tersebut untuk bisa bergabung bersama PT.
Rusianto Bersaudara. Karena secara garis besarnya saya sudah mengetahui pekerjaan di perusahaan ini, sudah mengenal cara dan detail scope pekerjaan-pekerjaan di masing-masing departemen di perusahaan ini. Tidak hanya itu juga, saya selama 5 bulan berjalan ini sudah mengetahui banyak tentang pekerjaan-pekerjaan di galangan kapal (PT. MK) dan scope-scope pekerjaan di dalamnya. Sehingga tidak butuh waktu lama untuk dapat bisa beradaptasi ketika pertama masuk di perusahaan nantinya.
CM
(Yaomi Suhayatmi)