“Kami dengan sigap bekerja berdasarkan urgensi pandemi global ini, bukan karena tekanan eksternal. Meskipun proses telah dipercepat terkait dengan peninjauan izin penggunaan darurat tersebut, kami tidak mengambil jalan pintas, melainkan memotong birokrasi regulasi yang terkadang memperlambat proses itu,” tambahnya.
Baca Juga: Kualitas Vaksin Sinovac Disorot, Apa Kata Satgas Covid-19?
Kedua vaksin itu memberi ‘kecil kemungkinan’ yang dapat menyebabkan reaksi alergi yang parah. Namun menurut Dr. Peter Marks, Direktur FDA untuk Evaluasi dan Penelitian, “Kami bekerja sama dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dan telah bekerjasama dengan kolega Inggris kami terkait reaksi alergi yang pertama kali dilaporkan. Menurut saya, kita akan melihat semua data yang diperoleh dari masing-masing reaksi itu untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.”
Pada Minggu malam, sebuah komite ahli memperdebatkan siapa yang akan diberi giliran untuk dosis awal vaksin Moderna dan yang serupa dengan Pfizer dan BioNTech dari Jerman. Suntikan vaksin Pfizer pertama kali dikirim seminggu yang lalu dan mulai digunakan pada hari berikutnya yang memulai upaya vaksinasi terbesar di Amerika Serikat.
(Arief Setyadi )