Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Vaksinasi Covid-19, Bima Arya: Saya Ingin Pastikan Garda Terdepan Diprioritaskan

Putra Ramadhani Astyawan , Jurnalis-Kamis, 14 Januari 2021 |23:05 WIB
Vaksinasi Covid-19, Bima Arya: Saya Ingin Pastikan Garda Terdepan Diprioritaskan
Wali Kota Bogor Bima Arya meninjau vaksinasi Covid-19 (Foto : Humas Pemkot Bogor)
A
A
A

BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya melakukan peninjauan vaksinasi serentak salah satunya di RSUD Kota Bogor, Kamis (14/1/2021). Peninjauan itu untuk memberikan motivasi bagi para tenaga kesehatan dan melihat secara langsung proses vaksinasi.

Dalam kesempatan itu, Bima melihat langsung berbagai tahapan-tahapan vaksinasi, mulai dari pendaftaran, screening, penyuntikan vaksin hingga observasi. Di RSUD Kota Bogor, ada 40 tenaga kesehatan mulai dari cleaning service, perawat hingga dokter jaga yang divaksin.

"Saya ingin langsung lihat yang tenaga kesehatan. Saya ingin pastikan yang diprioritaskan yang betul-betul di garda terdepan. Tadi ada cleaning service, dokter jaga, perawat dan lain sebagainya. Direksi dan lain-lain agak belakang nantinya. Mudah-mudahan bisa dipercepat, mudah-mudahan bisa selesai tidak sampai satu bulan agar proses untuk nakes ini bisa lebih cepat," kata Bima, dalam keterangannya.

Saat memantau di ruang observasi, Bima mendapati satu tenaga kesehatan di bagian gudang farmasi mengeluh pusing usai 15 menit divaksin. Namun, Bima memastikan kejadian tersebut tidak menunjukkan adanya masalah keamanan dengan vaksin yang diberikan.

"Saya rasa penting untuk setiap kejadian itu untuk dicermati. Saya minta tadi jangan dulu pulang sebelum gejala itu hilang. Selama masih ada gejala terus diobservasi," ungkapnya.

Hingga kini, tenaga kesehatan tersebut sudah kembali beraktivitas normal usai diberikan penanganan. Pusing yang dialami sebelumnya oleh petugas gudang farmasi tersebut pun sudah hilang.

Menanggapi itu, Kepala Bidang Medik RSUD Kota Bogor dr Sari Chandrawati mengatakan bahwa Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) pada setiap orang mempunyai efek yang berbeda-beda. Namun, efek tersebut sangat kecil dirasakan.

"Sebetulnya ketika sebuah vaksin itu sudah di launching, sudah boleh diberikan, efek sampingnya sangtlah kecil. Tetapi tidak menutup kemungkinan orang-orang tertentu yang mungkin memiliki sedikit reaksi yang berbeda," ucap Sari.

Baca Juga : Geledah Rumah Dirjen Linjamsos, KPK Amankan Dokumen Pengadaan Bansos Covid-19

Sari menyatakan prosedur bila terjadi KIPI pun berjalan dengan baik di RSUD Kota Bogor sehingga meminimalisir risiko lainnya. Terdapat satu tempat untuk melakukan stabilisasi sehingga terjadi sesuatu emergency kit sudah tersedia.

"Oksigen sudah ada, kemudian cairan-cairan juga sudah ada. Dan kita juga sudah sediakan apabila kita sudah stabilkan dan perlu penanganan lebih lanjut, kita cepat mengevakuasi pasien ke IGD terdekat. Yang satu orang tadi keluhannya hanya pusing dan sudah diobservasi. Kita berharap dengan penanganan yang cepat dan tepat itu tidak berlanjut," harapnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement