MAJENE - Sebuah video amatir warga berdurasi 60 detik beredar. Dalam video itu, tampak warga menghadang kendaraan pribadi berwarna merah yang akan membagikan bantuan logistik. Aksi yang terjadi di jalan tersebut, didominasi anak-anak dan ibu ibu.
Mereka karena khawatir tidak mendapat bantuan. Aksi terhenti saat pengendara melambaikan tangan memberi isarat jika bahan makanan yang dibawa habis. Mendapat isyarat dari pengendara warga membubarkan diri.
Sedangkan di Desa Ulumanda, Kecamatan Ulumanda, Majene, Sulawesi Barat, warga korban gempa berkerumun dan berebut bantuan logistik dari relawan. Mereka berebut karena khawatir tidak mendapat bantuan.
Aksi ini terjadi di rumah Camat Ulumanda, sementara petugas relawan tak mampu menghalau warga yang berebut bantuan.
Baca Juga: Pengungsi Korban Gempa Majene Melahirkan di Tenda Darurat dengan Alat Seadanya Berlangsung Dramatis
Aksi warga yang berebut bantuan ini pun terekam video amatir warga. Dalam video yang tersebut terlihat belasan warga berebut bantuan berupa mi instan dan sembako lainnya. Aksi ini terhenti saat salah satu petugas berteriak sambil melempar sepatunya kearah kerumunan warga.
Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) terus melakukan pendistribusian logistik ke tiap titik pengungsian korban Gempa Majene melalui udara dengan menggunakan helikopter.
Baca Juga: Gempa Sulawesi Barat, Basarnas: 90 Orang Meninggal Dunia
“Salah satunya pendistribusian di posko induk pengungsian yang ada di Sport Center, Kelurahan Rangas, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene dengan membawa logistik sebanyak 2,5 Ton. Pendistribusian logistik diantanya selimut, beras, terpal, air mineral dan makanan siap saji serta popok bayi,” kata Mayor Febie Arinsa anggota TNI AU dari Lanud Hasanuddin.
Data dari Pemerintah Kabupaten Majene hingga hari ini jumlah pengungsi yang menjadi korban bencana Majene tersebar di delapan kecamatan sebanyak 24.250 orang.
(saz)