Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

WHO Tinjau Penggunaan Darurat Vaksin Sinovac

Agregasi Solopos , Jurnalis-Jum'at, 29 Januari 2021 |08:26 WIB
WHO Tinjau Penggunaan Darurat Vaksin Sinovac
Foto: BNPB
A
A
A

JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meninjau penggunaan darurat vaksin virus corona yang dikembangkan perusahaan China Sinovac dan Sinopharm.

Peninjauan vaksin Sinovac dan Sinopharm ini berpotensi mempengaruhi sikap internasional menerimanya.

Badan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) ini juga melakukan kontak dengan pengembang vaksin China lainnya, Can Sino, yang vaksinnya sedang menjalani uji coba fase III. Kelompok penasihat WHO membuat rekomendasi tentang apa vaksin itu, bagaimana dan untuk siapa vaksin harus digunakan.

Prosedur daftar penggunaan darurat memungkinkan penilaian vaksin dan perawatan yang tidak berlisensi untuk mempercepat persetujuannya oleh masing-masing negara atau yurisdiksi dalam keadaan darurat kesehatan masyarakat. Keputusan tentang vaksin China kemungkinan baru keluar Maret, kata badan itu.

"Untuk Sinovac dan Sinopharm, proses [daftar penggunaan darurat] sedang diproses," kata Direktur Departemen Imunisasi dan Vaksin WHO, Katherine O'Brien, dalam video konferensi pers, Selasa (26/1), seperti dikutip SCMP.

(Baca juga: Tuai Hujatan, Politisi Ini Akui Bermain Candy Crush Saat Rapat Online)

“Mereka telah mengirimkan paket data dan data tersebut sedang ditinjau,” lanjutnya.

Sebuah tim yang dikirim ke China untuk mengevaluasi fasilitas manufaktur perusahaan itu masih dalam karantina.

“Penyampaian data merupakan komponen kritis,” ujarnya. “Kami tidak dapat, tentu saja, melakukan rekomendasi kebijakan apa pun tanpa memiliki akses penuh ke data.”

Badan kesehatan global ini mengatakan akan menilai data kualitas, keamanan, dan kemanjuran yang dihasilkan selama pengembangan dan melakukan penilaian risiko-manfaat untuk memutuskan apakah data tersebut dapat digunakan di luar uji klinis. Proses tersebut membantu negara-negara anggota WHO dan badan pengadaan PBB untuk menentukan penerimaan vaksin.

(Baca juga: Biden Tandatangani Keppres Kesetaraan Ras)

Kepala Eksekutif Gavi, Vaccine Alliance - kemitraan global publik-swasta yang turut memimpin Covax, Seth Berkley, vaksin yang terbukti aman dan efektif dapat dipertimbangkan untuk Covax, inisiatif yang dipimpin WHO untuk distribusi inokulasi yang adil.

Saat ditanya tentang vaksin China dan Rusia, dia mengatakan akan mempertimbangkan vaksin apa pun untuk dimasukkan ke dalam Covax dengan asumsi mereka menambah nilai pada portofolio. Hal ini berdasar pada asumsi jika ada data transparan tentang keamanan dan kemanjuran dan bahwa kami dapat datang dengan titik harga yang wajar dan alokasi pasokan yang masuk akal.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement