Menyusul Peringatan Ancaman Serangan Milisi, Polisi Capitol Minta Pasukan Garda Nasional Diperpanjang hingga Pertengahan Mei
WASHINGTON – Polisi Gedung Capitol Amerika Serikat (AS) meminta Departemen Pertahanan untuk menugaskan sekitar 5.000 anggota Garda Nasional yang ditempatkan di Capitol selama 60 hari lagi untuk menjaga keamanan hingga pertengahan Mei.
Hal ini menyusul kekhawatiran akan ancaman serangan lain di gedung Capitol. Para pejabat pertahanan mengatakan permintaan tersebut sedang dipertimbangkan. Awalnya pasukan dijadwalkan untuk meninggalkan kawasan Capitol pada 12 Maret mendatang.
(Baca juga: Biden: Menghentikan Wajib Masker "Pemikiran Kuno")
Pihak berwenang mengatakan mereka menganggap serius peringatan intelijen tentang kemungkinan serangan oleh kelompok milisi yang hendak mendobrak gedung Capitol pada Kamis (4/3).
Dalam konferensi pers mingguannya, Ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan pasukan Garda Nasional harus tetap berada di Capitol “selama mereka dibutuhkan”. Namun dia akan menyerahkan keputusan tentang penempatan pasukan kepada pejabat keamanan di Capitol.
(Baca juga: WHO: Kasus Baru Covid-19 Melonjak di Eropa)
Seperti diketahui, keamanan di sekitar gedung Capitol sangat ketat sejak 6 Januari lalu, ketika ratusan pendukung mantan Presiden AS Donald Trump, yang sebagian berpandangan ekstremis sayap kanan, menyerbu gedung kongres dengan melewati penjagaan polisi, menggeledah kantor dan bentrok dengan polisi ketika para anggota parlemen berada pada tahap awal untuk menyatakan Calon Presiden (Capres) AS Joe Biden mengalahkan Trump dalam pemilihan nasional November lalu. Lima orang tewas dalam kerusuhan itu, termasuk seorang polisi Capitol.
(Susi Susanti)
