PROBOLINGGO - Akibat banjir yang melanda, sejumlah petani di Kabupaten Probolinggo menderita kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Pasalnya, banjir merusak sekitar 7,7 hektare lahan pertanian. Kementerian Pertanian berharap petani memanfaatkan asuransi sebagai antisipasi.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, petani harus bisa menjaga lahan agar terhindar dari kerugian.
"Kita mengerti jika lahan pertanian bisa terganggu oleh cuaca buruk, bencana alam, atau serangan hama. Oleh sebab itu, kita mengajak petani untuk memanfaatkan asuransi agar terhindar dari kerugian," kata Mentan SYL, Sabtu (20/3/2021).
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, mengatakan, asuransi adalah bagian dari upaya untuk menjaga ketahanan pangan.
"Dengan asuransi, pemerintah berhara produksi pertanian tetap terjaga. Sehingga ketahanan pangan pun tidak terganggu," katanya.
Sarwo Edhy menjelaskan hal itu memungkinkan lantaran asuransi memiliki klaim yang bisa dimanfaatkan petani.
"Jika terjadi gagal panen, asuransi akan memberikan klaim sebesar Rp 6 juta per hektare. Dengan klaim ini, petani bisa terhindar dari kerugian dan tetap memiliki modal untuk menanam kembali," tuturnya.