INGGRIS – Departemen Pendidikan Inggris menyatakan protes yang terjadi di luar sekolah terkait kasus guru yang menampilkan karikatur Nabi Muhammad "tidak dapat diterima".
Diketahui, pengunjuk rasa berkumpul di luar Batley Grammar School, dekat Bradford, pada Kamis (25/3), menyusul klaim jika seorang anggota staf telah menunjukkan kepada siswa sebuah kartun yang dianggap menyinggung agama Islam.
Foto yang beredar di media sosial (medsos) pada hari sebelumnya menunjukkan puluhan orang berdiri di luar gerbang sekolah, sebagian menghalangi jalan.
Sementara itu, juru bicara Departemen Pendidikan mengkritik tampilan karikatur dan sifat protes tersebut.
"Tidak pernah dapat diterima untuk mengancam atau mengintimidasi guru," terangnya.
"Kami mendorong dialog antara orang tua dan sekolah ketika masalah muncul,” ujarnya.
“Namun, protes yang sudah kita lihat, termasuk mengeluarkan ancaman dan melanggar larangan virus corona sama sekali tidak bisa diterima dan harus segera diakhiri,” ungkapnya.
(Baca juga: Sekolah Didemo, Polisi Amankan Guru yang Tunjukkan Kartun Nabi Muhammad di Depan Kelas)
“Sekolah bebas untuk memasukkan berbagai masalah, ide dan materi dalam kurikulum mereka, termasuk di mana mereka menantang atau kontroversial, tunduk pada kewajiban mereka untuk memastikan keseimbangan politik,” lanjutnya.
"Mereka harus menyeimbangkan ini dengan kebutuhan untuk mempromosikan rasa hormat dan toleransi antara orang-orang yang berbeda keyakinan dan keyakinan, termasuk dalam memutuskan materi mana yang akan digunakan di kelas,” tambahnya.
Hal senada diungkapkan Dr Abdul Shaikh, seorang akademisi di Batley dan aktivis Muslim. Dia megaku mendengar tentang insiden itu di medsos pada Rabu (25/3) malam.
“Saya terkejut seperti banyak Muslim di kota bahwa kepekaan agama anak-anak sekolah Muslim sepenuhnya diabaikan oleh guru sekolah yang memutuskan untuk menunjukkan citra ofensif yang mencela Nabi Muhammad yang mulia,” terangnya kepada kantor berita PA.
(Baca juga: Angkatan Darat Sulut Kebakaran di Cagar Alam Seluas 10.000 Hektar)
“Setiap Muslim di seluruh dunia menjunjung tinggi Nabi Muhammad,” ujarnya.
“Saya merasa bahwa sekolah harus diizinkan untuk menyelesaikan penyelidikan mereka pada waktunya dan menemukan solusi yang adil dan memadai yang memuaskan siswa Muslim pertama dan terutama, orang tua mereka, dan komunitas Muslim yang lebih luas di Batley,” lanjutnya.
“Situasi ini tidak boleh dibiarkan terulang lagi demi kekompakan masyarakat di wilayah tersebut,” jelasnya.
Follow Berita Okezone di Google News