TORAJA - Yonathan Renden, guru korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, dimakamkan di Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Isak tangis histeris ratusan keluarga dan kerabat iring jenazah almarhum ke peristirahatan terakhir.
Yonathan Renden diupacarakan secara resmi oleh PGRI, dan dimakamkan Rabu sore, di Kecamatan Bangkelekila, Toraja Utara, Sulawesi Selatan.
Istri dan kedua orangtua Yonathan tak berhenti menitikan air mata saat jenazah hendak dimakamkan. Bahkan, orangtua Yonathan yang tak kuasa menahan kesedihan jatuh pingsan.
Yonathan atau Nathan diketahui menjadi korban penembakan KKB di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua. Yonathan ditembak saat hendak menutupi jenazah Oktovianus Rayo, rekan seprofesinya.
Yonathan dimakamkan disebuah Patane (kuburan berbentuk rumah khas Toraja). Nampak ratusan keluarga dan kerabat mengantar yonathan ke patane tersebut.
Baca Juga: Teror KKB Kembali Terjadi, 27 Warga Beoga Kembali Dievakuasi ke Timika
"Kami minta aparat menumpas habis itu KKB di Papua, karena sudah meresahkan, itu harapan kami," jelas pihak keluarga, Yulianus Mangiwa.
Sebelum dimakamkan, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Toraja Utara melakukan upacara resmi pelepasan jenazah. Upacara dilakukan sebagai penghormatan terakhir kepada almarhum, dengan menyanyikan hymne Guru.
Yonathan meninggalkan seorang istri dan dua orang anak, istrinya bernama Dewi Gita Paliling, anaknya bernama Kirannuan dan Arkana.
Diketahui anak keduanya Yonathan Renden, yakni Arkana yang kini berusia enam bulan belum pernah melihat ayahnya secara langsung.
Yonathan renden juga sebelumnya telah berencana pulang ke Toraja untuk menemani sang istri untuk wisuda, pada bulan september 2021 mendatang.
(Khafid Mardiyansyah)