Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Setelah 6 Dekade, Era Castro Bersaudara di Kuba Berakhir

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Kamis, 22 April 2021 |17:14 WIB
Setelah 6 Dekade, Era Castro Bersaudara di Kuba Berakhir
Presiden Kuba dan Sekretaris Pertama Partai Komunis Miguel Diaz-Canel bersama dengan mantan Presiden Kuba Raul Castro. (Foto: Reuters)
A
A
A

LONDON - Partai Komunis Kuba mengumumkan Miguel Díaz-Canel akan menggantikan Raúl Castro sebagai pemimpin partai tersebut sekaligus menandai berakhirnya era Castro bersaudara.

Díaz-Canel, yang pada 2018 lalu menggantikan Raul Castro sebagai presiden Kuba, sudah sejak lama digadang-gadang bakal menyandang jabatan pemimpin partai.

Ketika hal itu terealisasi, untuk pertama kalinya sejak revolusi pada 1959, Kuba praktis tak lagi dipimpin Fidel atau Raul Castro.

BACA JUGA: Raul Castro Akan Pensiun, Miguel Diaz-Canel Dipilih Sebagai Penggantinya

Berbicara pada Jumat (16/4/2021), ketika Díaz-Canel belum secara resmi menjabat sekretaris pertama Partai Komunis Kuba, Raúl Castro mengatakan bahwa dirinya akan menyerahkan tampuk kepemimpinan kepada generasi muda "yang penuh hasrat dan semangat anti-imperialis".

Siapa Miguel Díaz-Canel?

Díaz-Canel, yang berusia 60 tahun, tak bisa dianggap muda. Namun, usianya 30 tahun di bawah usia Castro.

Meskipun dia dilahirkan setelah Revolusi Kuba, dia dipandang sebagai sosok yang setia kepada Castro bersaudara dan model ekonomi mereka.

Dia memulai karier politiknya pada usia 20 tahunan, sebagai anggota Liga Komunis Muda di Santa Clara—kota yang memiliki mausoleum Che Guevara, sahabat Castro bersaudara dalam Revolusi Kuba.

Díaz-Canel membangun kariernya sebagai kader Partai Komunis Kuba hingga menjadi menteri pendidikan tinggi pada 2009.

Pada 2013, dia menjadi wakil ketua dewan negara yang punya pengaruh besar. Selang lima tahun kemudian, dia terpilih sebagai presiden Kuba oleh Majelis Nasional dengan perolehan 99,83% suara.

Di bawah kepemimpinan Díaz-Canel, Kuba mempertahankan hubungan dengan Korea Utara, China, Rusia, Bolivia, dan Venezuela.

BACA JUGA: Miguel Diaz-Canel, Presiden Kuba Pertama di Luar Dinasti Castro

Dan walaupun dia berikrar melindungi kedaulatan Kuba dan idealisme Castro, dia menghadapi krisis ekonomi paling serius dalam beberapa dekade terakhir.

Ekonomi Kuba menciut 11% tahun lalu ketika negara itu dilanda pandemi Covid-19 serta beragam sanksi keuangan yang diterapkan pemerintah Amerika Serikat ketika Donald Trump berkuasa.

Mengapa ini penting?

Lebih dari enam dekade, Kuba dipimpin oleh Castro bersaudara. Peralihan kekuasaan ke orang lain menandai berakhirnya sebuah era.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement