Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Curiga Selingkuh, Suami Tembak dan Bakar Hidup-hidup Istrinya di Siang Bolong

Susi Susanti , Jurnalis-Jum'at, 07 Mei 2021 |12:10 WIB
Curiga Selingkuh, Suami Tembak dan Bakar Hidup-hidup Istrinya di Siang Bolong
Seorang wanita meletakkan karangan bunga di luar rumah korban yang ditembak dan dibakar suaminya (Foto: CNN)
A
A
A

PRANCIS - Seorang wanita Prancis berusia 31 tahun ditembak dan dibakar hidup-hidup oleh suaminya di siang hari bolong.

Pihak berwenang mengatakan pembunuhan brutal ini telah mengejutkan negara dan menyalakan kembali kemarahan atas femisida.

Jaksa Frédérique Porterie mengatakan dalam konferensi pers jika para saksi mendengar teriakan dan tembakan, kemudian melihat seorang wanita jatuh ke tanah dengan luka di pahanya, tak lama setelah jam 18.00 waktu setempat pada Selasa (4/5) di sebuah jalan di Mérignac, dekat Bordeaux.

Porterie menjelaskan saat sang wanita tersungkur ke tanah, tersangka laki-laki menyiram wanita itu dengan cairan dan membakarnya.

“Kita dapat berasumsi bahwa pelaku menembak korban dan korban masih hidup saat melakukan bakar,” kata Porterie.

Jaksa penuntut menyebut korban sebagai Chahinez B., dan pembunuhan keji itu telah memicu kemarahan di Prancis.

(Baca juga: Arab Saudi Pertimbangkan Larang Masuknya Jamaah dari Luar Negeri untuk Haji)

Menurut jaksa penuntut, polisi menangkap suaminya yang diidentifikasi sebagai Mounir B., tidak lama setelah kejadian.

Porterie mengatakan kepada wartawan jika tersangka telah melanggar hukum sebelumnya, termasuk dakwaan tahun lalu atas kekerasan pasangan di hadapan seorang anak di bawah umur.

Dia menjalani hukuman singkat di penjara tetapi dibebaskan pada Desember tahun lalu, dan diperintahkan untuk tidak melakukan kontak dengan istrinya.

Namun, pria itu mengaku telah menghubungi istrinya beberapa kali dan sang istri mengajukan pengaduan penyerangan terhadapnya pada Maret lalu.

Jaksa penuntut menuduh sang suami percaya jika Chahinez selingkuh, dan "memutuskan untuk menghukum dia atas penderitaan yang dialaminya," tanpa berniat untuk membunuhnya.

(Baca juga: Kepala Kaisar Pertama Roma Terbuat dari Marmer Berusia 2.000 Tahun Ditemukan)

Porterie mengatakan dia telah didakwa dengan pembunuhan sukarela dan tuduhan lain yang berkaitan dengan kebakaran itu. Rumah wanita itu sebagian dibakar selama pertengkaran itu. CNN tidak dapat menghubungi pengacara tersangka.

Orang-orang berkumpul di Mérignac untuk memberi penghormatan kepada Chahinez, dan politisi mengutuk pembunuhan itu. Namun ada kemarahan yang meningkat di seluruh spektrum politik atas insiden tersebut.

Politisi sayap kanan Front Nasional Bruno Gollnisch menyebut pembebasan awal tersangka dari penjara sebagai "kegagalan dramatis". Menteri Pemerintah Marlene Schiappa mengunjungi tempat kejadian pada Kamis (6/5), ketika dia bertemu dengan polisi.

"Ngeri dengan kejahatan keji ini, saya menyampaikan dukungan tulus saya kepada keluarga korban," tulisnya pada Rabu (5/5).

"Perang melawan kekerasan dalam rumah tangga dan femisida terus berlanjut,” ujarnya.

Kelompok hak-hak perempuan Fondation des Femmes juga menyerukan "penyitaan segera" senjata dari tersangka karena kekerasan dalam rumah tangga.

Femisida - pembunuhan yang disengaja terhadap wanita berdasarkan jenis kelamin mereka - telah memicu protes di Prancis dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut Fondation des Femmes, meskipun jumlahnya turun tahun lalu, yang secara luas dikaitkan dengan pandemi Covid-19, tapi sudah ada 39 pembunuhan serupa tahun ini di negara itu.

Pada 2019, puluhan ribu pengunjuk rasa turun ke jalan di kota-kota Prancis mendesak tindakan baru untuk mengatasi masalah tersebut. Schiappa mengatakan kepada CNN pada saat itu jika "masyarakat Prancis sangat seksis dan sulit untuk membuatnya berkembang."

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement