Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

AS Kutuk Serangan Roket Hamas, Sebut Israel Punya Hak Mempertahankan DIri

Antara , Jurnalis-Rabu, 12 Mei 2021 |12:43 WIB
AS Kutuk Serangan Roket Hamas, Sebut Israel Punya Hak Mempertahankan DIri
Kebakaran terlihat saat serangan udara Israel ke Gaza, 4 Mei 2019. (Foto: Antara/Reuters)
A
A
A

WASHINGTON - Gedung Putih mengatakan pada Selasa (11/5/2021) bahwa Israel memiliki hak yang sah untuk mempertahankan diri dari serangan roket Hamas tetapi memberikan tekanan pada Israel atas perlakuan terhadap warga Palestina, dengan mengatakan Yerusalem "harus menjadi tempat hidup berdampingan."

Kekerasan meletus Jumat (7/5/2021) lalu di Masjid Al Aqsa Yerusalem di tengah kemarahan yang meningkat atas potensi penggusuran warga Palestina dari rumah di tanah yang diklaim oleh pemukim Yahudi.

BACA JUGA: Serangan Meningkat, 35 Warga Palestina Tewas di Gaza, 3 Orang di Israel

Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki membuka jumpa pers hariannya dengan pernyataan tentang situasi tersebut, mengatakan bahwa Presiden Joe Biden baru saja menerima kabar terbaru dari tim keamanan nasionalnya dan bahwa fokus utamanya adalah pada deeskalasi.

Dia mengatakan Amerika Serikat (AS) mengutuk serangan roket oleh Hamas dan kelompok lain, termasuk serangan terhadap Yerusalem, dan bahwa dukungan Biden untuk "keamanan Israel, untuk hak sahnya mempertahankan diri, adalah fundamental dan tidak akan pernah goyah."

"Yerusalem, kota yang sangat penting bagi orang-orang beriman di seluruh dunia, harus menjadi tempat hidup berdampingan," kata Psaki.

Pejabat AS dalam beberapa pekan terakhir telah berbicara terus terang dengan para pejabat Israel tentang bagaimana penggusuran keluarga Palestina dan pembongkaran rumah mereka "bertentangan dengan kepentingan bersama dalam mencapai solusi untuk konflik tersebut," kata Psaki.

BACA JUGA: Sibuk Lancarkan Serangan ke Gaza, Kota Israel Dilanda Perang Saudara

Biden telah berusaha untuk menyeimbangkan kembali kebijakan AS terhadap Israel dan Palestina setelah pendahulunya, Donald Trump, memihak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di semua lini.

Seorang pejabat senior pemerintah mengatakan Biden dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas baru-baru ini menyelesaikan pertukaran surat yang dimulai ketika Abbas mengirim surat ucapan selamat kepadanya atas kemenangan pemilu 2020.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement