SOEHARTO merupakan sosok pemimpin yang banyak mewarnai kehidupan bangsa ini. Terlepas dari permasalahan politik yang membawa namanya, namun Presiden Kedua RI ini tetaplah seorang tokoh pembawa perubahan besar bagi Indonesia.
Mendiang Soeharto tak bisa dilepaskan dari kehidupan spiritual Jawa. Falsafah Jawa selalu dijunjung tinggi dan menjadi landasannya dalam setiap pengambilan keputusan saat memimpin bangsa ini hampir selama 32 tahun.
Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ada beberapa tempat yang turut mengiringi kehidupan Jenderal Besar tersebut. Di tempat ini Soeharto banyak meninggalkan cerita yang menarik untuk diketahui. Berikut lokasi-lokasi dimana Soeharto pernah berada di sana.
Baca juga: Kisah Soeharto Tendang Dinding SD Inpres hingga Ambruk
Dusun Kemusuk
Di Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul inilah Soeharto dilahirkan pada 8 Juni 1921. Soeharto dilahirkan oleh seorang ibu bernama Sukirah.
Masa kecil Soeharto diisi dengan masuk Sekolah Rakyat (setingkat SD) hingga akhirnya sekitar usia delapan tahun ia tinggal bersama kakeknya. Beranjak dewasa Soeharto mulai minat dalam dunia militer dan pada tahun tahun 1942 ia memutuskan untuk masuk Koninklijk Nederlands Indisce Leger (KNIL) yang merupakan tentara Kerajaan Belanda.
Berawal dari sinilah karir militer Soeharto terbangun dan terus gemilang hingga akhirnya ditetapkan sebagai presiden kedua menggantikan Soekarno. Soeharto meninggal dunia pada 27 Januari 2008 dan dimakamkan di Astana Giri Bangun Karanganyar bersebelahan dengan pusara sang istri, Tien Soeharto yang telah terlebih dulu mendahuluinya.
Baca juga: Menguak Rivalitas Soeharto 'The Smiling General' dengan Soekarno
Tempat kelahir mantan Presiden Soeharto di Dusun Kemusuk ini pada tahun 2013 resmi dijadikan monumen. Di tempat ini banyak menyimpan foto Soeharto masa perjuangan serta cerita kehidupannya.
Monumen Bibis
Monumen ini berada di Dusun Bibis, Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul. Tempat ini dahulu pernah dijadikan sebagai markas pasukan Soeharto saat berpangkat Letnan Kolonel (Letkol) dan menjabat Komandan Brigade X Divisi III.
Tak begitu lama Soeharto berada di tempat ini, namun peran sebuah rumah di perbukitan tersebut sangat berarti dalam membawa kemerdekaan Indonesia. Untuk mengenang lokasi tersebut, tempat ini kemudian dijadikan sebagai monumen dan menyimpan beberapa benda yang pernah dipergunakan Soeharto saat berada di Bibis