Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Pak Harto Berikan Bantuan 100 Ribu Ton Beras untuk Bencana Kelaparan Afrika

Fakhrizal Fakhri , Jurnalis-Sabtu, 13 Juli 2024 |06:00 WIB
   Kisah Pak Harto Berikan Bantuan 100 Ribu Ton Beras untuk Bencana Kelaparan Afrika
Presiden Soeharto (Foto: istimewa/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - 'Piye kabare enak jamanku toh', demikian kata-kata dan gambar Pak Harto di belakang kendaraan truk di berbagai daerah. Tak sedikit warga Indonesia saat ini yang merindukan zamannya Presiden kedua Soeharto.

Putra petani kelahiran Desa Kemusuk, Bantul, Yogyakarta pada 8 Juni 1921 yang menetaskan kariernya di jalur militer hingga jadi Presiden kedua RI. Selama hidupnya Pak Harto juga dikenal dengan the smiling general karena senyumnya itu.

Enak zamannya karena kata banyak orang, di zaman Pak Harto sembako murah. Situasi keamanan kondusif minus aksi-aksi keji teroris. Ormas-ormas nakal dan bikin resah juga belum bertelur di Era Orde Baru.

Semua kekuasaan ada di tangan Pak Harto. Di era Orde Baru itu jugalah bangsa Indonesia berhasil swasembada beras.

Di puncak kejayaannya pada 1984, swasembada beras Indonesia banjir pujian masyarakat dunia, hingga Presiden Soeharto mendapat kesempatan berpidato pada peringatan FAO (Food and Agriculture Organization).

Peringatan FAO atau Badan Pangan dan Pertanian yang berada di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-40 di Kota Roma, Italia pada 14 November 1985. Pidato kehormatan dari sebuah negara berkembang yang mampu memproduksi beras 25,8 juta ton per tahun dan mengimpor 2 juta ton beras per tahunnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement