Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Bawa Bendera 'Berdarah', Model Ini Protes Kebrutalan Polisi di Kontes Kecantikan

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 30 Juni 2021 |09:46 WIB
Bawa Bendera 'Berdarah', Model Ini Protes Kebrutalan Polisi di Kontes Kecantikan
Model ini memprotes kebrutalan polisi di kontes kecantikan (Foto: CNN)
A
A
A

ABUJA - Saat Victoria Chiamaka Udeh berjalan dengan percaya diri di panggung runway selama kontes kecantikan di Rusia, dia mengacungkan bendera negaranya yang bernoda merah. Saat itu, dia hanya memikirkan satu hal yakni orang-orang muda yang kehilangan nyawa selama protes #EndSars di Nigeria tahun lalu.

Pelajar dan model Nigeria itu berniat menggunakan platform Miss Afrika Rusia untuk membuat pernyataan tentang demonstrasi kebrutalan anti-polisi yang mengguncang negaranya Oktober tahun lalu, dan yang memuncak saat pasukan keamanan menembaki pengunjuk rasa yang tidak bersenjata di gerbang tol Lekki.

"Saya merasa seperti 'saat ini saya tidak peduli dengan apa yang juri pikirkan tentang apa yang saya lakukan.' Yang penting bagi saya adalah menggunakan platform yang diberikan Miss Afrika Rusia kepada saya untuk menyampaikan pesan," kata Udeh, 23, kepada CNN dari Stavropol, Rusia barat daya, tempat dia belajar kedokteran.

Dalam sebuah video dari acara 13 Juni yang menjadi viral di media sosial (medsos), Udeh terlihat di atas panggung mengenakan baju warna hijau dan putih Nigeria dan memegang bendera merah yang terciprat. Dia mengatakan spanduk itu melambangkan darah pengunjuk rasa muda yang kehilangan nyawa mereka tahun lalu.

(Baca juga: Dilematis, Boleh Tolak Vaksin Covid-19, Tapi Terancam Dipecat dari Pekerjaan)

"Saya pergi ke kompetisi untuk menang ... saya ingin menang. Tapi pergi ke Moskow ... menang tidak penting lagi bagi saya. Saya hanya ingin menggambarkan dan menciptakan kesadaran tentang apa yang terjadi pada 20 Oktober 2020, dan situasi ketidakamanan baru-baru ini di Nigeria," katanya.

Sebuah panel yudisial - yang dibentuk oleh pihak berwenang - telah menyelidiki laporan tentang kebrutalan polisi dan tindakan keras terhadap pengunjuk rasa #EndSars oleh tentara.

Bagi Udeh, ikut serta dalam kontes Miss Afrika Rusia pertama kali didorong oleh keinginannya untuk menghancurkan stereotip kecantikan.

"Saat itu, saya tidak nyaman dengan kulit saya karena saya memiliki banyak jerawat di seluruh wajah saya. Jadi, saya ingin membuktikan kepada diri sendiri dan orang-orang seperti saya bahwa saya dapat mematahkan stereotip kecantikan dan kekurangan pada kulit saya. adalah bagian dari apa yang membuat saya sempurna," terangnya kepada CNN.

(Baca juga: Kokain Setengah Ton Ditemukan Mengapung di Lepas Pantai)

Miss Africa Russia adalah kontes kecantikan yang diadakan setiap tahun di Federasi Rusia untuk mempromosikan budaya Afrika dan memberdayakan wanita Afrika yang tinggal di negara tersebut.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement