Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Dilematis, Boleh Tolak Vaksin Covid-19, Tapi Terancam Dipecat dari Pekerjaan

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 30 Juni 2021 |08:37 WIB
Dilematis, Boleh Tolak Vaksin Covid-19, Tapi Terancam Dipecat dari Pekerjaan
Ilustrasi divaksin Covid-19 (Foto: Reuters)
A
A
A

MOSKOW - Jika Anda bertanya kepada Kremlin apakah vaksinasi Covid-19 di Rusia bersifat sukarela, pejabat di sana akan mengiyakannya. Namun pihak berwenang di Moskow telah menyusun kebijakan yang pada dasarnya memberi orang-orang sedikit pilihan selain tetap divaksin.

Dihadapkan dengan tingkat vaksinasi yang sangat rendah, pihak berwenang Moskow mengumumkan setidaknya 60% staf di industri jasa - mulai dari katering hingga perumahan dan transportasi - harus divaksinasi dengan setidaknya satu suntikan pada 15 Juli.

"Vaksinasi tetap bersifat sukarela," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Peskov mengatakan seseorang dapat menolak vaksin, namun mereka mungkin kehilangan mata pencaharian karena melakukannya.

"Jika seorang Moskow bekerja di sektor jasa dan dia harus mendapatkan vaksin tetapi dia telah membuat keputusan untuk tidak divaksinasi, dia hanya harus berhenti bekerja di sektor jasa. Dan jika dia mau, dia akan mencari pekerjaan. di tempat lain yang tidak berhubungan dengan daerah-daerah di mana wajib adanya vaksinasi diperhitungkan," terangnya.

Mulai Senin (28), orang-orang di Moskow sekarang diharuskan menunjukkan bukti vaksinasi, hasil tes PCR negatif atau bukti infeksi Covid-19 masa lalu dalam enam bulan terakhir untuk diizinkan masuk ke kafe dan restoran kota.

(Baca juga: Kokain Setengah Ton Ditemukan Mengapung di Lepas Pantai)

Pejabat Rusia telah memberikan pembaruan rutin di televisi dan dalam pengarahan tentang situasi yang memburuk dengan cepat di seluruh negeri. Gambar yang mengkhawatirkan mulai muncul lagi di situs media sosial (medsos) Rusia yang menggambarkan meningkatnya beban virus corona di seluruh negeri. Menurut pusat krisis anti-coronavirus Rusia, Moskow dan St. Petersburg melaporkan rekor kematian harian tertinggi pada Senin (28/6).

Pasien terlihat terbaring di koridor rumah sakit di St. Petersburg -- yang saat ini menjadi tuan rumah sejumlah pertandingan sepak bola Euro 2020 -- saat sistem medis yang terbebani memerangi peningkatan jumlah infeksi. Gambar antrian ambulans yang menunggu di luar rumah sakit untuk menerima pasien muncul kembali.

Walikota Moskow Sergey Sobyanin pada Senin (28/6) memperingatkan bahwa beban juga bertambah di rumah sakit di ibu kota.

(Baca juga: Kemiskinan, Tunawisma, dan Depresi Meningkat di Kalangan Muda Akibat Pandemi Covid-19)

"Selama seminggu terakhir, kami telah memecahkan rekor baru untuk jumlah rawat inap, orang dalam perawatan intensif, dan jumlah kematian akibat virus corona," katanya, dikutip kantor media pemerintah RIA Novosti.

Meskipun menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui vaksin virus corona, Sputnik V, untuk digunakan pada Agustus 2020, Rusia masih tertinggal di belakang sebagian besar dunia dalam hal tingkat vaksinasi.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement