Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Singa Dikembalikan ke Pemiliknya Usai Campur Tangan PM Kamboja

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 06 Juli 2021 |07:48 WIB
Singa Dikembalikan ke Pemiliknya Usai Campur Tangan PM Kamboja
Singa dikembalikan ke pemiliknya (Foto: Reuters)
A
A
A

"Selain itu, gigi taring singa telah dicabut, bersama dengan cakarnya, yang secara drastis mengurangi kualitas hidup singa," kata organisasi itu dalam sebuah pernyataan bulan lalu.

BBC menghubungi Aliansi Margasatwa untuk memberikan komentar tetapi tidak segera menerima jawaban.

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar pro-pemerintah Khmer Times, pemiliknya membantah tuduhan bahwa dia telah menganiaya singa itu.

Dia mengatakan dia menghabiskan USD5.000 (Rp72 juta) per bulan untuk menyewa vila khusus hanya untuk hewan peliharaannya.

Dia mengatakan dia tidak sadar bahwa memelihara singa peliharaan di Kamboja adalah ilegal dan meminta maaf karena membuat tetangganya khawatir.

"Saya merasa sangat bahagia, sangat tersentuh... Saya tidak menyangka akan mendapatkannya kembali," kata pemilik vila kepada wartawan di vilanya di lingkungan kelas atas ibu kota.

Tetapi beberapa kritikus sangat tidak setuju dengan keputusan untuk mengembalikan hewan itu.

Dalam sebuah tweet, duta besar Inggris untuk Kamboja, Tina Redshaw, mengatakan pengembalian itu merusak undang-undang untuk mencegah kepemilikan dan perdagangan satwa liar yang terancam punah.

Petugas advokasi senior di Jaringan Pemuda Kamboja, San Mala, mengatakan kepada VOA Khmer jika keputusan itu seharusnya didasarkan pada hukum, "bukan emosi".

Pihak berwenang Kamboja belum menjelaskan mengapa keputusan awal untuk menyita singa itu dibatalkan.

Salah satu pemimpin terlama di dunia, Perdana Menteri Hun Sen memiliki hubungan dekat dengan China, yang telah menggelontorkan miliaran dolar dalam bantuan pembangunan dan pinjaman ke negara itu.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement