KARANGANYAR - Antrean pedagang Kaki Lima (PKL) masih terlihat di Kantor Dinas Perdagangan Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disdagnakertrans) Karanganyar.
Pantauan Okezone, berbeda awal pekan lalu, Senin 19 Juli 2021, antrean Pedagang Kaki Lima yang mengantri untuk mendapatkan dana kompensasi bantuan PPKM Darurat tak sebanyak sebelumnya.
Dari data yang ada di Disdagnakertrans, jumlah PKL yang mengantri untuk mendapatkan kompensasi sebesar Rp 300 ribu, hanya sekitar 50 orang.
Sedangkan total seluruh PKL yang menerima bansos PPKM Darurat berjumlah 840 PKL. Mereka biasa berjualan di Taman Pancasila, alun-alun kota, Pujasera Cangakan, area Stadion 45 dan Kauman.
Pantauan Okezone, Di amplop yang diterima para PKL ini putih polos. Sebelumnya, amplop bansos yang diberikan pada PKL ini, sempat menjadi sorotan karena terdapat nama Bupati Juliyatmono dan Istri, Siti Khomsiah.
Baca Juga: Bansosnya dari Baznas, Kok Tulisan di Amplopnya Nama Bupati Karanganyar dan Istrinya?
Informasi yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan bila dana kompensasi pada para PKL yang tertera nama Bupati berserta istri yang kebetulan Anggota DPRD disebut-sebut berasal dari itu berasal dari bantuan Baznas.
Saat dikonfirmasi Okezone, Kepala Disdagnakertrans Martadi mengatakan mengakui terdapat kekeliruan saat memasukan uang kedalam amplop.
Sadar adannya kekeliruan, dirinya langsung menghentikan pembagian dana kompensasi untuk para PKL. Dan dirinya langsung meminta untuk mengganti amplop tersebut.
"Wis lah kui salahku, (sudahlah itu salahku) sudah saya cut (hentikan) sudah tidak saya lanjutkan,"papar Martadi, Kamis (22/7/2021).
Martadi menduga, ada pihak-pihak tertentu yang tak suka dengan dirinya, dan sengaja ingin menjatuhkan dirinya. Tapi yang jelas, ungkap Martadi, dirinya sudah mengakui salah dengan menghentikan (pembagian bansos PPKM Darurat) untuk para PKL saat itu juga.
"Mungkin ono sing ora seneng (mungkin ada yang tak senang), sudah, mudah-mudahan sudah beres, tapi yang jelas saya sudah mengakui kalau itu salah dan seketika sudah dihentikan kok,"terangnya.