 
                "Kata 'pusat' pada kalimat 'Pusat Olah Raga' itu kedengarannya kok statis, tidak dinamis seperti tujuan kita menggerakkan olahraga," jawab Kiai Saifuddin.
"Usulkan nama gantinya kalau begitu!" sergah Bung Karno.
"Nama 'Gelanggang Olah Raga' lebih cocok dan lebih dinamis," usulnya.
"Nama Gelanggang Olah Raga Bung Karno kalau disingkat menjadi Gelora Bung Karno! Kan mencerminkan dinamika sesuai dengan tujuan olahraga," jelasnya lebih lanjut.
"Waah, itu nama yang hebat. Saya setuju!" ungkap Bung Karno.
Nama Gelora Bung Karno sempat diubah kembali ke Stadion Senayan pada masa kepemimpinan Soeharto di era Orde Baru (Orba). Namun dikembalikan lagi ke nama awal, Stadion Gelora Bung Karno ketika KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) terpilih menjadi Presiden ke-4 RI secara demokratis pada 1999.
(Erha Aprili Ramadhoni)