Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Remaja Autis Ditahan karena Dituduh Hina Pemerintah Lewat Unggahan Medsos

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Selasa, 21 September 2021 |16:59 WIB
Remaja Autis Ditahan karena Dituduh Hina Pemerintah Lewat Unggahan Medsos
Kak Sovann Chhay menghadapi pra persidangan selama hampir tiga bulan. (Foto: Prum Chantha)
A
A
A

Chantha, yang telah memprotes pembebasan politisi oposisi seperti suaminya, percaya putranya menjadi sasaran karena orang tuanya menjadi kritikus vokal dari partai yang berkuasa.

"Sekarang saya telah kehilangan pencari nafkah keluarga dan anak saya," katanya.

"Mereka ingin mematahkan semangat saya dan mengirim pesan kepada orang lain. Mereka ingin menunjukkan bahwa mereka tidak tersentuh dan jika ada yang berani menyentuh mereka, mereka akan berakhir seperti saya.

"Tapi saya masih berani berbicara, mengungkapkan pandangan dan protes saya."

'Sesuai hukum yang berlaku'

Juru bicara Kementerian Kehakiman tidak merespon permintaan tanggapan dari BBC.

Namun, juru bicara kepolisian Phnom Penh, San Sokseyha, berkata pada Voice of Democracy pada Juni, bahwa penangkapan dan penahanan remaja itu sudah sesuai hukum yang berlaku.

"Kalau tidak ada hasutan atau hinaan, tidak akan ada yang menangkapnya. Sebaliknya, semua orang [yang melakukannya] akan ditangkap," katanya.

Namun, Chak Sopheap, direktur eksekutif Pusat Hak Asasi Manusia Kamboja, mengatakan kasus Sovann Chhay menggambarkan perburuan terhadap anggota dan simpatisan oposisi, serta kerabat mereka "tampaknya tidak mengenal batas".

"Kasus ini menunjukkan sejauh mana [pemerintah] bersedia untuk menekan segala bentuk oposisi dan kritik untuk memperketat cengkeramannya pada kekuasaan, bahkan jika itu berarti memenjarakan anak-anak cacat dengan mengabaikan hak-hak paling mendasar mereka."

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement